Ahad 05 Nov 2023 14:37 WIB

Himasa Universitas BSI Gelar Webinar Ungkap Potensi ChatGPT di Era Society 5.0

Manusia tidak boleh bergantung sepenuhnya pada teknologi namun memanfaatkannya.

Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi Akuntansi (Himasa), Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Bogor menggelar seminar daring terkait potensi ChatGPT di Era Society 5.0.
Foto: Dok. Universitas BSI
Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi Akuntansi (Himasa), Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Bogor menggelar seminar daring terkait potensi ChatGPT di Era Society 5.0.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi Akuntansi (Himasa), Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Bogor, sukses melaksanakan Webinar Smiteac 4 dengan tema ‘Mengungkap Potensi Chat GPT dalam Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi pada Era Society 5.0’.

Kepala kampus Universitas BSI kampus Bogor, Sugiono dalam sambutannya mengatakan bahwa Era Society 5.0 menggabungkan teknologi canggih, seperti Artificial Intelligence (AI), untuk mendorong kreativitas dan inovasi. Manusia tidak seharusnya bergantung sepenuhnya pada Chat GPT, tetapi sebagai manusia harus dapat memaksimalkan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kreativitas.

Baca Juga

“Chat GPT di zaman saya serupa dengan kalkulator, di mana pada awalnya digunakan untuk membantu perhitungan yang rumit. Saat ini, Chat GPT membantu mempermudah berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ini tidak berarti kita harus bergantung sepenuhnya pada Chat GPT, kita yang harus memaksimalkan penggunaannya,” ungkap Sugiono, dalam rilis yang diterima, Ahad (5/11/2023).

Hadir sebagai narasumber, Sumanto yang merupakan Programmer sekaligus dosen Universitas BSI menjelaskan kecerdasan buatan dan bagaimana teknologi ini mendukung pembuatan Tugas Akhir (TA) serta peran AI dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam berpikir manusia. 

“AI dapat digunakan untuk berbagai hal seperti untuk mencari referensi seperti typeset.io, untuk menulis coding seperti Chat GPT, menterjemahkan seperti Deepl, dan untuk Paraphrase seperti Quillbot. Dalam perkembangan AI yang terjadi saat ini kita sebagai dosen dan mahasiswa dapat bersikap dengan bijak dalam menggunakan AI dan salah satunya adalah Chat GPT karena bagaimanapun kecerdasan komputer itu memiliki kelemahan dan tidak lebih unggul dari kecerdasan manusia,” jelasnya. 

Sementara itu, Siti Masripah selaku pembimbing HIMASA menanggapi bahwa AI merupakan sebuah tools yang tidak bisa dihindari namun bisa dimanfaatkan dengan bijak sehingga tergantung bagaimana invidu menggunakan AI untuk membuat terobosan atau inovasi yang bersifat novelty. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement