Sabtu 04 Nov 2023 23:40 WIB

Elektabilitas Kokoh, Duet Prabowo-Gibran Tatap Kemenangan Pilpres 2024

Survei ARCI, elektabilitas Prabowo-Gibran unggul di Jatim dibanding kandidat lain.

Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tampil bersama untuk pertama kalinya di depan Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (25/10/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tampil bersama untuk pertama kalinya di depan Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (25/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duet Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mempunyai elektabilitas yang sangat kokoh sebagai pasangan. Banyak berbagai pihak optimistis, keduanya mampu menang pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Ya menurut saya dua pasangan itu punya peluang lebih tinggi ya dibandingkan kandidat lainnya," kata pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (4/11/2023).

Menurut Surokim, pasangan Prabowo-Gibran telah terbukti elektabilitasnya mengungguli duet Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Rasyid Baswedan- Abdul Muhaimin Iskandar. Berdasarkan lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) periode 22-27 Oktober 2023, elektabilitas tiga pasangan terekam di Jawa Timur.

Pasangan Prabowo-Gibran paling unggul dengan elektabilitas 40,1 persen. Jumlah tersebut mengalahkan Ganjar-Mahfud di angka 35,9 persen dan Anies-Muhaimin 22,2 persen. Surokim menjelaskan, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran tinggi karena adanya dukungan dari kelompok masyarakat yang luas.

Pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut memiliki pendukung mulai kalangan muda, para santri, warga Nahdlatul Ulama (NU), hingga tokoh Islam. Belum lagi, dukungan datang dari kader Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Gelora, Garuda, Prima, hingga PSI.

Kehadiran KIM dinilai dapat menggerakkan pemilih yang besar di berbagai wilayah Indonesia. "Faktor inilah buat Prabowo-Gibran punya peluang untuk bisa menang dalam kontes demokrasi mendatang," kata Surokim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement