Senin 30 Oct 2023 00:06 WIB

Gibran Dibanding-bandingkan dengan Mahfud dan Muhaimin, Hashim: Nggak Masalah

Hashim menilai Gibran memiliki kelebihan sendiri dibanding dengan cawapres lain.

Rep: Alkhaledi Kurnialam / Red: Andri Saubani
 Safari perdana Gibran di Boyolali kembali dicium bapak bapak berkumis, Sabtu (28/10/2023).
Foto: Republika/Alfian Choir
Safari perdana Gibran di Boyolali kembali dicium bapak bapak berkumis, Sabtu (28/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Gerindra menyebut cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka tidak masalah berhadapan langsung dengan politisi dan tokoh yang lebih senior, yaitu Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar. Putra Presiden Jokowi itu disebut memiliki kelebihan tersendiri dibanding cawapres kolaisi lain.

"Kita lihat kemarin pidatonya Mas Gibran waktu di Indonesia Arena, luar biasa. Semua orang termasuk banyak orang asing mereka betul-betul impres, mereka kaget dan senang sekali," jelas Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo saat menghadiri Deklarasi Prabowo Gibran di Tapos, Kota Depok, Ahad (29/10/2023).

Baca Juga

Menurutnya, Gibran merupakan sosok dewasa dan sangat matang. Sehingga, kata Hashim, Gibran tidak ada kendala untuk berhadapan dengan para seniornya di politik.

"Mas Gibran sangat mature (dewasa) dan sangat matang. Dia bawa energi semangat anak muda berhadapan dengan yang lebih tua-tua Saya kira enggak masalah itu," katanya.

Hashim menjelaskan, yang dibutuhkan seorang pemimpin adalah kejujuran dan ketulusannya. Sehingga, masalah umur seharusnya bukan menjadi masalah besar.

"Mas Gibran saat ini berumur 36 tahun itu fakta sejarah. So, kalau ada yang bilang oh terlalu muda untuk memimpin itu tidak benar yang penting niatnya, yang penting kejujurannya, dari pada kita pilih orang-orang tua yang koruptor-koruptor, kita pilih yang muda yang bersih, yang tulus yang mau mengabdi untuk Republik Indonesia lebih baik muda daripada tua tapi koruptor-koruptor," ujar Hashim. 

Hashim berpesan kepada pemilih muda untuk tidak mengganggap umur sebagai masalah bedar dalam menentukan pilihan. Karena menurutnya tidak ada yang terlalu tua dan muda untuk memimpin.

"Tapi mau saya sampaikan khususnya kepada generasi muda, jangan anggap itu kebenaran. Tidak ada yang terlalu muda untuk memimpin Republik Indonesia, tidak ada yang terlalu tua," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement