Kamis 26 Oct 2023 18:13 WIB

Pemkab Banyumas Tutup Sementara Seluruh Wisata Jembatan Kaca

Penutupan dilakukan sampai dikeluarkannya sertifikat layak fungsi.

Tangkapan layar peristiwa Jembatan Kaca The Geong di Baturraden pecah dan menewaskan satu wisatawan.
Foto: Dok. Istimewa
Tangkapan layar peristiwa Jembatan Kaca The Geong di Baturraden pecah dan menewaskan satu wisatawan.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menutup sementara seluruh obyek wisata yang memiliki wahana jembatan kaca usai insiden pecahnya jembatan kaca di The Geong hingga menewaskan seorang pengunjung.

"Kami tutup sampai dikeluarkannya sertifikat layak fungsi. Jadi, sebelum sertifikat layak fungsi ini keluar, semuanya belum boleh digunakan," kata Penjabat Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro ​​​​​​ di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (26/10/2023).

Baca Juga

Hanung mengatakan hal itu terkait insiden pecahnya jembatan kaca di obyek wisata The Geong, Hutan Pinus Limpakuwus, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.

Insiden yang terjadi pada Rabu (25/10/2023) tersebut mengakibatkan empat wisatawan terperosok setelah menginjak lembaran kaca hingga pecah. Dari empat korban tersebut, dua orang di antaranya sempat bergelantungan pada kerangka jembatan dan dua orang lainnya jatuh ke bawah.

Menurut Hanung, Pemkab Banyumas akan membuat surat edaran dan mengumpulkan seluruh pengelola wahana wisata, Selasa (31/10/2023), untuk asesmen ulang terhadap tempat wisata yang berisiko tinggi. Pertemuan tersebut dengan difasilitasi Satuan Polisi Pamong Praja, dinas pekerjaan umum, dan organisasi perangkat daerah kabupaten setempat.

"Sebelumnya, (pengelola obyek wisata) telah ditelepon oleh teman-teman dinas agar semua tutup dulu sementara. Semua wahana yang memiliki potensi seperti ini ditutup sementara," katanya.

Hanung juga telah mengunjungi seorang korban insiden jembatan kaca The Geong yang sedang menjalani perawatan di Unit Geriatri Paviliun Abiyasa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto. Menurut dia, korban kini masih menunggu hasil pemeriksaan computed tomography (CT) scan sehingga belum bisa diambil tindakan.

"Tetapi, kondisinya bagus, sadar, dan bisa bicara. Bahkan, bisa cerita runtut mulai bagaimana beliau itu jalan sampai jatuh, tetapi menceritakan waktu jatuhnya, enggak ingat, dan baru sadar setelah sampai rumah sakit," kata Hanung.

Dia juga menyampaikan belasungkawa terhadap seorang korban meninggal dunia akibat insiden tersebut. Insiden pecahnya jembatan kaca The Geong di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus terjadi pada Rabu (25/10/2023) sekitar pukul 10.00 WIB. Peristiwa itu terjadi saat 11 wisatawan dari Cilacap sedang menjajal wahana jembatan kaca.

Ketika beberapa wisatawan berada di salah satu titik jembatan kaca setinggi 10 meter itu, tiba-tiba kaca yang mereka injak pecah. Akibatnya, empat orang terperosok di mana dua orang di antaranya jatuh ke tanah dan dua orang lain bergelantungan pada kerangka jembatan.

Seorang wisatawan berinisial FA (49 tahun) dinyatakan meninggal dunia setelah jatuh, sedangkan korban AI (41) mengalami luka-luka. Sementara itu, korban yang bergelantungan pada kerangka jembatan ialah WA (39) dan SSP (45).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement