Senin 23 Oct 2023 19:12 WIB

Hujan Es di Sragen, BPBD Catat Ada 137 Rumah Rusak Ringan Hingga Berat

Fenomena hujan es di Sragen terjadi di beberapa lokasi di Sragen, Jawa Tengah.

Hujan es (ilustrasi). Hujan es yang terjadi di Sragen menyebabkan sekitar 137 rumah rusak ringan hingga berat.
Foto: Flickr/The Conversation
Hujan es (ilustrasi). Hujan es yang terjadi di Sragen menyebabkan sekitar 137 rumah rusak ringan hingga berat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan es mengguyur sejumlah kecamatan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada Ahad (22/10/2023) sore selama beberapa saat. Fenomena ini menyebabkan 137 rumah rusak ringan hingga berat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen Raden Triono Putra di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Senin (23/10/2023), mengatakan beberapa lokasi yang diguyur oleh hujan es antara lain Kecamatan Sumberlawang dan Kecamatan Mondokan. "Betul, hujan es dan hujan lebat dengan intensitas tinggi disertai angin kencang terjadi di Desa Kacangan di Kecamatan Sumberlawang, dan Desa Gemantar serta Desa Sumberejo di Kecamatan Mondokan," katanya.

Baca Juga

Sesuai dengan laporan yang masuk, kata dia, hujan es terjadi pada pukul 17.00 WIB. Akibat kejadian tersebut, lanjutnya, rumah sejumlah warga mengalami kerusakan ringan hingga berat.

BPBD mencatat ada sebanyak 137 rumah mengalami rusak ringan dan dua rumah mengalami rusak berat. Meski demikian, kata dia, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.

"Kalau kerugian diperkirakan sampai Rp 137,5 juta. Kalau yang rumah rusak berat, salah satu pemilik mengalami luka, namun saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Assalam Gemolong," katanya.

Terkait penanganan awal yang dilakukan, kata dia, salah satunya adalah pembersihan rumah roboh dengan melibatkan relawan. Sementara itu kondisi tersebut juga mengakibatkan terganggunya aktivitas warga dan akses jalan terhambat.

"Beberapa pohon menimpa rumah, banyak genteng yang rusak. Kami mengimbau kepada instansi terkait agar menyampaikan ke masyarakat untuk memangkas ranting pohon yang berpotensi patah dan dapat membahayakan pengguna jalan," katanya.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement