REPUBLIKA.CO.ID, BMKG imbau 11 daerah di Aceh waspada banjir beberapa hari ke depan
BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di 11 kabupaten/kota di Provinsi Aceh meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan tanah longsor yang dipicu curah hujan deras dalam beberapa hari ke depan.
“Yang harus dilakukan untuk level waspada, ialah berhati-hati jika aktivitas di luar rumah, dan tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak,” kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Budi Saritua Hutasoit, Senin (23/10/2023).
Ia menjelaskan, saat ini wilayah Aceh sudah memasuki musim penghujan. BMKG mencatat ada 11 daerah dengan status kategori waspada terhadap dampak bencana yang dipicu hujan deras, seperti Gayo Lues, Aceh Singkil, Kota Subulussalam, Aceh Selatan, Aceh Utara, Bireuen, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Jaya, Aceh Barat, dan Simeulue.
“Dampaknya seperti banjir, jembatan yang rendah tidak bisa dilintasi, longsor atau erosi tanah, dan aliran banjir berbahaya serta mengganggu aktivitas masyarakat skala menengah,” ujarnya.
Secara umum, menurut dia, prakiraan cuaca di Aceh berpotensi diguyur hujan deras disertai petir dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan. Hal ini disebabkan oleh adanya belokan angin dan pertemuan angin di Aceh yang membentuk perlambatan angin sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah pertemuan angin.
Adapun daerah yang berpotensi diguyur hujan lebat sekaligus petir dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan meliputi, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Jaya, Subulussalam, Aceh Barat Daya, Aceh Besar, Banda Aceh, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Aceh Tamiang.
Arah dan kecepatan angin di Aceh umumnya berhembus dari arah barat daya dengan kecepatan maksimum berkisar 15 knot atau sekitar 30 kilometer per jam. “Maka waspada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya akibat hujan lebat,” katanya.
Sementara untuk kondisi gelombang laut, lanjut Budi, diprediksikan masih kategori tenang hingga sedang yakni 0,01 - 2,5 meter. Hal tersebut masih dalam kategori aman, baik untuk aktivitas melaut dan juga jalur penyeberangan di wilayah Aceh.
Tinggi gelombang laut di perairan penyeberangan Banda Aceh-Sabang antara 0,01-0,5 meter, penyeberangan Meulaboh-Kepulauan Sinabang tinggi gelombang laut antara 0,01-1,25 meter.
Sementara perairan dengan potensi gelombang laut mencapai 2,5 meter yakni perairan Utara Sabang dan Samudera Hindia Barat Aceh. "Yang perlu diwaspadai adalah potensi adanya perubahan kecepatan angin secara tiba-tiba saat akan terjadinya hujan lebat yang dapat menyebabkan angin kencang," ujarnya.