Senin 17 Nov 2025 18:56 WIB

Tiga Jenazah Ditemukan Tim SAR, Korban Tewas Longsor Cilacap Jadi 16 Jiwa, 7 Masih Hilang

Proses pencarian korban hilang masih terus dilanjutkan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban longsor menggunakan ekskavator pada hari keempat operasi pencarian di Desa Cibeunying, Majenang, CIlacap, Ahad (16/11/2025). Petugas menambah jumlah ekskavator dari 10 unit menjadi 21 unit pada hari keempat, untuk mempercepat proses pencarian korban akibat terkendala faktor cuaca dan ketebalan material longsor yang mencapai kedalaman lebih dari 10 meter.
Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban longsor menggunakan ekskavator pada hari keempat operasi pencarian di Desa Cibeunying, Majenang, CIlacap, Ahad (16/11/2025). Petugas menambah jumlah ekskavator dari 10 unit menjadi 21 unit pada hari keempat, untuk mempercepat proses pencarian korban akibat terkendala faktor cuaca dan ketebalan material longsor yang mencapai kedalaman lebih dari 10 meter.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Tim SAR gabungan kembali menemukan tiga korban yang hilang pascalongsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). Saat ini korban tewas akibat bencana tersebut tercatat sebanyak 16 jiwa dan tujuh lainnya masih dalam pencarian.

"Iya, hari ini tiga korban ditemukan dari lokasi pencarian," ungkap Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng, Muhamad Chomsul, ketika dikonfirmasi Republika, Senin (17/11/2025).

Baca Juga

Dia menambahkan, saat ini pencarian korban hilang masih terus dilanjutkan. Dari tujuh yang masih hilang, enam di antaranya merupakan warga Dusun Tarukahan. Sedangkan satu lainnya adalah warga Dusun Cibuyut.

Chomsul mengungkapkan, setidaknya 1.001 personel, terdiri dari tim Basarnas, BPBD, TNI-Polri, dan relawan, diterjunkan dalam operasi SAR yang memasuki hari kelima. Sebanyak 22 ekskavator, termasuk 15 ekor anjing pelacak (K9), turut dikerahkan guna mempercepat penemuan korban hilang.

Menurut Chomsul, saat ini terdapat 112 warga mengungsi. Mereka menempati bangunan Balai Desa Cibeunying dan gedung sekolah MTs yang terletak tak jauh dari lokasi bencana.

Longsor di Dusun Tarukahan dan Cibuyut merubuhkan 16 rumah. Sedangkan 16 rumah warga lainnya terancam. Chomsul mengungkapkan, hujan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi mengguyur Cilacap. Hal itu membuka risiko terjadinya longsor susulan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement