Sabtu 21 Oct 2023 13:11 WIB

Bawaslu Pantau Medical Check Up Paslon Anies dan Cak Imin

Bawaslu bersama dengan KPU terus melakukan pemantauan hingga selesai.

Rep: Ali Mansur/ Red: Fernan Rahadi
Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Letjen dr Budi Sulistiya memberikan penjelasan terkait medical check up pasangan calon presiden dan wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2023).
Foto: Republika/ ALI MANSUR
Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Letjen dr Budi Sulistiya memberikan penjelasan terkait medical check up pasangan calon presiden dan wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pasangan calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check up di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2023). Dalam kesempatan itu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) turut memantau proses medical check up pasangan calon dari koalisi perubahan tersebut. 

"Kegiatan kali ini masih pengawasan terhadp tahapan pemeriksaan kesehatan bagi capres dan cawapres. Bacapres hari ini pak Anies dan Pak Muhaimin Iskandar yang sedang diperiksa," ujar Ketua Bawaslu Rahmat Bagja kepada awak media di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2023).

Baca Juga

Menurut Rahmat Bagja, hingga saat ini proses medical check up terhadap pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin atau AMIN masih sesuai dengan peraturan. Karena itu pihak Bawaslu bersama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI terus melakukan pemantauan hingga selesai. Diketahui, proses medical check up terhadap calon presiden dan wakil presiden berlangsung selama kurang lebih 10 jam. 

"Kami memantau bersama teman-teman KPU kami melihat proses yang ada dan mengawasi  proses yang ada," ungkap Rahmat Bagja. 

Lebih lanjut, kata Rahmat Bagja, pihak yang pertama kali melihat hasil dari medical check up adalah tim dokter, bukan Bawaslu atau KPU. Namun demikian pihaknya berharap agar proses medical check up yang dilakukan tim kedokteran dari RSPAD Gatot Soebroto dilakukan secara transparan. Hanya, ia menegaskan bahwa hasil medical check up pasangan calon presiden dan calon wakil presiden bersifat rahasia. 

"Saya berharap setiap proses itu transparan. Kalau tes kesehatan hasilnya itu rahasia. Tapi KPU yang kemudian akan menilai," kata Rahmat Bagja. 

Sebelumnya, pihak RSPAD Gatot Soebroto mengerahkan sebanyak 50 dokter untuk melakukan tes kesehatan atau medical check up calon presiden dan calon wakil presiden peserta pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Puluhan dokter tersebut dilibatkan dalam struktur panitia yang menangani medical check up calon presiden calon wakil presiden Pilpres 2024. 

"Kurang lebih sekitar 50 orang dokter baik yang langsung terlibat maupun di dalam kepanitiaan," jelas Kepala RSPAD Gatot Soebrato, Letnan dr Budi Sulistya.

Dalam kesempatan itu, Budi menjelaskan, bahwa tes kesehatan atau medical check up yang dilakukan RSPAD Gatot Soebroto merupakan amanah atau mandat dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia menegaskan pemeriksaan terhadap para paslon dilakukan secara profesional dan independen. 

"Prinsip dari pemeriksaan yakni melaksanakan profesionalisme, independensi, dan pemeriksaan yang dapat dipercaya. Ini menjadi hal yang sangat basic dan sangat prinsip dan rutin kami laksanakan di RSPAD Gatot Soebroto,” tutur Budi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement