Jumat 20 Oct 2023 17:33 WIB

Wapres Ma'ruf Amin: Sholat Jangan Dijadikan Isu Kampanye

Wapres Ma'ruf Amin meminta kebiasaan seperti sholat jangan dijadikan isu kampanye.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Wapres RI, KH Maruf Amin. Wapres Ma'ruf Amin meminta kebiasaan seperti shalat jangan dijadikan isu kampanye.
Foto: Setwapres RI
Wapres RI, KH Maruf Amin. Wapres Ma'ruf Amin meminta kebiasaan seperti shalat jangan dijadikan isu kampanye.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengingatkan komitmen para kontestan untuk menghindari politik identitas dalam kampanye di Pemilu 2024. Kiai Ma'ruf pun meminta agar aspek-aspek kegiatan atau kebiasaan ibadah seseorang seperti sholat, tidak diubah menjadi isu kampanye.

"Kalau kebiasaan dari masing-masing misalnya kebiasaan-kebiasaan hidupnya, kemudian dia ada yang memposting dia lagi apa sholat atau lagi ya itu saya kira, jangan diartikan politik identitas. Tapi kalau dijadikan isu kampanye. Nah itu tadi masuk wilayah identitas," ujar Kiai Ma'ruf dikutip dalam keterangannya, Jumat (20/10/2023).

Baca Juga

Hal ini penting untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang damai dan terhindar dari politik identitas. Sebab, politik identitas berpotensi memecah belah masyarakat di Pemilu 2024 mendatang, seperti Pilpres 2019 lalu.  

“Saya harap itu tidak terjadi, mudah-mudahan tidak terjadi,” ujarnya.

Kiai Ma'ruf pun mengimbau semua pihak agar tidak saling menghina satu sama lain, mempersilahkan saling beradu ide dan gagasan dengan tidak menjelekkan pihak yang lain.

"Mereka boleh menjual calonnya, tapi tidak menjelekkan calon yang lain, yang berpotensi terjadinya (konflik), untuk para pendukung, ini penting,” ujar Kiai Ma'ruf dikutip dari keterangannya, Jumat (20/10/2023).

Kiai Ma'ruf juga mengimbau para kontestan membuat pakta integritas untuk mencegah penggunaan narasi-narasi negatif yang dapat memicu konflik.

“Para kontestan ini harus membuat pakta integritas untuk tidak melakukan hal-hal [seperti] ucapan, tindakan, provokasi, narasi-narasi itu jangan sampai menggunakan narasi yang mengarah terjadinya potensi konflik ataupun kebencian,” ujarnya.

Selanjutnya, Wapres juga meminta para pimpinan partai politik untuk memainkan perannya secara bersih dan jujur, sehingga Pemilu berjalan dengan baik.

Tidak hanya itu, kepada para pihak penyelenggara Pemilu, yakni KPU, Bawaslu, dan DKPP, ia juga mengingatkan agar betul-betul adil dan berpegang teguh pada aturan yang benar.

“Jangan ada pemihakkan, itu juga harus, kalau tidak, (maka) akan terjadi protes-protes,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement