REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berkunjung ke Kota Bonn, Jerman. Dia berbincang dengan para mahasiswa Indonesia penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengenai kondisi perkuliahan yang sedang dijalani dan rencana ke depan seusai tamat kuliah.
Ketua Dewan Penyantun LPDP tersebut mengatakan, setelah para mahasiswa dinyatakan lulus dari perguruan tinggi masing-masing, diharapkan dapat membawa 'oleh-oleh' selama belajar di negeri Panzer ketika kembali ke Indonesia. Mereka diminta turut membantu pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
"Kalian (mahasiswa) sebagai generasi calon penerus peradaban bangsa mengembang misi yang berat di sini. Semoga ketika pulang (ke Indonesia) nanti memiliki langkah taktis dan sumbangsih yang akan diberikan untuk kemajuan bangsa Indonesia," ucap Muhadjir dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (15/10/2023).
Muhadjir juga turut memberikan penjelasan mengenai perubahan global yang terjadi sangat cepat dan kompleks. Hal itu dibarengi dengan volatilitas yang tinggi dan situasi yang sangat sulit diprediksi.
Oleh karena itu, Muhadjir berpesan agar momentum pembelajaran berharga yang sedang ditempuh oleh para mahasiswa di Jerman dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Terlebih, Jerman memiliki sejarah pertumbuhan yang sangat panjang sebelum menjadi negara maju.
"Jangan hanya belajar soal ilmu, jangan hanya belajar soal teknik, tetapi juga belajar tentang etos kerja, standar moral dan etika yang diberlakukan di negara ini yang telah diakui sebagai negara maju," ucap Muhadjir setelah mendengarkan berbagai macam ungkapan yang disampaikan oleh para mahasiswa.
Selain itu, Muhadjir menjelaskan, pemerimtah Indonesia saat ini, terus berupaya penuh menyelesaikan segala bentuk masalah yang belum terselesaikan. Di antaranya, indeks pembangunan manusia yang perlu ditingkatkan, penanganan angkatan kerja yang belum seimbang dengan lapangan kerja, serta prevalensi stunting hingga kemiskinan ekstrem.
Kendati demikian, Muhadjir menggambarkan, sejumlah masalah itu telah mendapati tren positif melalui berbagai macam kebijakan yang disusun dalam program strategis nasional. Tren positif tersebut sedang terus dikontrol oleh pemerintah agar terus konsisten hingga mencapai target yang ditetapkan.
"Permasalahan ini sedang didorong solusinya oleh pemerintah. Namun, upaya-upaya ini juga nantinya perlu diteruskan oleh kalian ketika menjadi bagian dari pemimpin bangsa," ucap eks mendikbud tersebut.