REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta melakukan pemulihan trauma dan menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) terhadap siswa SMP Negeri 132 Cengkareng, Jakarta Barat menyusul salah satu rekannya berinisial D jatuh dari atas gedung sekolah hingga tewas, Senin (9/10/2023).
"Kami segera merespons, besok kami terapkan PJJ (pembelajaran jarak jauh) dan juga rapat terkait pendampingan supaya peserta didik tidak trauma,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik DKI Jakarta Purwosusilo di Jakarta, Senin.
Purwosusilo mengatakan dirinya secara langsung mendampingi penanganan jenazah dari proses pemulasaraan di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, hingga transportasi jenazah ke rumah duka.
“Setelah kejadian, saya langsung menyuruh sekolah membawa korban ke rumah sakit. Saya juga turun langsung supaya tahu persis kejadiannya,” kata dia.
Pihaknya saat ini menunggu konfirmasi resmi dari Kepolisian terkait kronologis peristiwa tersebut, dan beberapa peserta didik dan guru juga sudah dipanggil oleh pihak kepolisian.
Ia mengatakan sudah mendalami kejadian tersebut dengan bertanya kepada beberapa guru sekolah. Pihak sekolah juga sudah mengambil langkah penanganan terhadap peserta didiknya menyusul kejadian itu.
Dihubungi terpisah, Kepala Suku Dinas Pendidikan (Sudindik) Wilayah II Jakarta Barat Junaedi mengatakan aktivitas PJJ di sekolah itu akan digelar setidaknya sehari untuk menenangkan kepada peserta didik.
“Besok PJJ di SMPN 132 diadakan selama satu hari untuk menciptakan suasana kondusif,” kata dia.
Ia mengatakan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dan suku dinas terkait lainnya untuk menangani insiden tersebut.
“Insya Allah semua urusan selesai,” ucapnya.
Polisi saat ini masih menyelidiki insiden tewasnya korban D. Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang mengatakan, pihaknya memeriksa tiga orang terkait peristiwa tersebut dan tidak menutup kemungkinan ada penambahan saksi-saksi lainnya.