REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Organisasi relawan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Change Indonesia batal menggelar diskusi bertajuk Demi Indonesia Pertiwi Meluruskan Jalan Demokrasi di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) pada Ahad (8/10/2023). Mereka akhirnya memilih melaksanakan kegiatan di halaman GIM dan dihadiri langsung bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan.
Anies Baswedan bersama relawan aktivis 1998 sempat mengecek ke pintu gedung yang dikunci. Terdapat informasi pada secarik kertas yang ditempel di kaca pintu bahwa pintu dikunci.
Mereka mengecam tindakan pembatalan kegiatan tersebut. Setelah itu, Anies Baswedan dan relawan memilih duduk lesehan di halaman GIM sambil mendengarkan para orator berbicara.
Dalam acara tersebut, para aktivis 1998 di Kota Bandung mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Anies Baswedan-Muhaimin. Menanggapi pembatalan kegiatan di GIM usai kegiatan, Anies memberikan tanggapan terkait pembatalan acara tersebut.
"Nanti terkait dengan pembatalan izin penggunaan Gedung Indonesia menggugat biar teman-teman penyelenggara yang menjelaskan tentang peristiwa dan urutannya," tutur dia Ahad (8/10/2013).
Namun, ia menegaskan kebebasan untuk menjalankan hak konstitusi harus dijaga dan dihormati. Sebab, hal ini merupakan bagian dari kegiatan bernegara.
"Kita semua menginginkan Indonesia lebih baik dan adil dan diperjuangkan secara konstitusional. Itu sebabnya penghormatan terhadap konstitusional harus dijaga," kata dia. Ia menegaskan kegiatan berserikat, berkumpul harus dijaga termasuk keadilan, kesetaraan dalam mengungkapkan pendapat.
Ketua Presidium Change Indonesia Eko Arif Nugraha mengecam pembatalan kegiatan di GIM secara sepihak. Ia pun mengatakan tetap menyelenggarakan kegiatan di halaman GIM.
Alasan pembatan izin penggunaan GIM...