Jumat 06 Oct 2023 16:43 WIB

Polisi Ungkap Kronologi Penganiayaan oleh Anak Anggota DPR: Korban Dipukul Botol, Dilindas

Kronologi penganiayaan oleh anak anggota DPR sesuai CCTV dan prarekonstruksi.

Rep: Dadang Kurnia, Bambang Noroyono, Wahyu SUryana/ Red: Andri Saubani
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto:

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengakui tersangka pelaku kekerasan dan penganiayaan berinisial Ronald Tannur (R), adalah putra dari anggota Fraksi PKB di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Edward Tannur. Ketua Fraksi PKB di DPR Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan, sudah memerintahkan Edward Tannur untuk turut mengawal penegakan hukum terkait tindak pidana yang menghilangkan nyawa Dini Sera Apriyanti (DSA) tersebut.

“Kami (Fraksi PKB) sudah mengkonfirmasi kepada anggota fraksi Edward Tannur, dan beliau membenarkan jika R adalah putranya,” kata Cucun melalui keterangan tertulis kepada wartawan di Jakarta, Jumat (6/10/2023).

Cucun mengatakan, dari konfirmasi langsung dengan Edward Tannur itu, Fraksi PKB berjanji untuk turut serta membantu proses penegakan hukum terhadap R. PKB juga memerintahkan agar Edward Tannur sebagai anggota Fraksi PKB tak menggunakan pengaruhnya untuk penegakan hukum terhadap putranya, R.

“Kami (Fraksi PKB) akan mengawal kasus kekerasan yang berujung pada tewasnya Dini Sera Apriyanti ini, sehingga korban maupun keluarganya, mendapatkan keadilan secara hukum,” kata Cucun.

“Kami juga memerintahkan, dan meminta kepada saudara Edward Tannur, untuk mengawal kasus yang melibatkan putranya sendiri. Dari komunikasi kami, Edward Tannur menyatakan siap untuk mengawal kasus ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” sambung Cucun.

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, juga menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya seorang perempuan berinisial DSA (29) di Surabaya. Cak Imin turut mendoakan agar keluarga DSA yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Atas kejadian itu, ia mengaku sepakat, pelaku yang melakukan penganiayaan sampai korban tewas harus mendapat hukuman yang setimpal.

"Saya dan PKB pasti berdiri di pihak korban," kata Cak Imin, Jumat.

Ia menegaskan, tidak ada tindakan kekerasan yang dibenarkan, apalagi pembunuhan. Terlebih, tindakan itu dilakukan kepada perempuan. Cawapres dari Koalisi Perubahan itu turut memanjatkan doa kepada korban DSA.

"Semoga Andini mendapat tempat terbaik di sisi Allah," ujar Cak Imin.

photo
Perempuan rentan jadi korban kekerasan - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement