Kamis 05 Oct 2023 09:35 WIB

Jokowi Minta TNI Jaga Situasi Damai di Tahun Politik

Jokowi hari ini bertindak sebagai Inspektur Upacara HUT ke-78 TNI di Silang Monas.

Rep: Dessy Suciati Saputri, Antara/ Red: Andri Saubani
Suasana peringatan Hari TNI di Kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Kamis (5/10/2023). Upacara peringatan dihadiri Presiden Joko Widodo sebagai inspektur upacara.
Foto:

Pengamat intelijen, pertahanan, dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro menyebut netralitas Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan wujud profesionalisme militer di tengah berjalannya tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Militer sebuah negara harus didesain untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, bukan pada satu golongan politik tertentu meski tindakan TNI didasarkan pada keputusan dan kebijakan politik kenegaraan,” kata Simon, panggilan akrabnya, dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis.

Simon pun mengapresiasi pemilihan tema HUT ke-78 TNI “TNI Patriot NKRI: Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju”. Menurutnya, tema tersebut tepat dan kontekstual dengan kondisi saat ini.

Pemilu 2024, sambung dia, dapat dikatakan sebagai prasyarat dan identitas sebuah negara demokrasi. Namun begitu, ia mengingatkan pemilu dapat melahirkan persaingan antarkontestan.

Dia berpesan agar persaingan dalam pemilu tidak menjadi ancaman terhadap pertahanan negara melalui penyusupan dan penunggangan momentum itu untuk kepentingan kelompok tertentu, mengingat yang pernah terjadi pada pemilu sebelumnya.

“Pemilu seharusnya menjadi sarana untuk mempertarungkan gagasan, ide, perbedaan pendapat dalam ruang-ruang formal dan terbuka, bukan ruang untuk saling mendelegitimasi dan menimbulkan perpecahan,” kata Simon.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement