Rabu 04 Oct 2023 07:36 WIB

Penyebab Bunuh Diri, Guru Besar UGM: Dari Orang Tua Kurang Memuji Hingga tak Punya Teman

Pakar UGM sebut penyebab bunuh diri dari orang tua kurang memuji hingga tak ada teman

Rep: Febrianto A Saputro/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi bunuh diri. Pakar UGM sebut penyebab bunuh diri dari orang tua kurang memuji hingga tak ada teman.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi bunuh diri. Pakar UGM sebut penyebab bunuh diri dari orang tua kurang memuji hingga tak ada teman.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dalam beberapa waktu terakhir, marak kasus bunuh diri di berbagai daerah. Kasus ini juga terjadi di lingkungan pendidikan seperti mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang lompat dari lantai 4 asrama.

Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Koentjoro, menanggapi soal kasus  mahasiswa UMY yang diduga bunuh diri dari lantai 4 asrama puteri Unires UMY. Menurut Koentjoro, ada sejumlah faktor penyebab terjadinya bunuh diri di kalangan mahasiswa.

Baca Juga

"Saya kira kelihatannya kita harus waspada bahwa orang tua pada zaman perubahan sekarang ini telah menciptakan generasi stroberi," kata Koentjoro saat dihubungi wartawan, Selasa (3/10/2023).

Menurut dia, orang tua saat ini cenderung mengajarkan anaknya tentang angka numerik dan logika, tetapi tidak pernah diajarkan rasional. Karena itu, peran pendidikan orang tua menjadi sangat penting untuk mencegah seseorang anak melakukan bunuh diri. Orang tua dinilai perlu mengajarkan anaknya tentang rasa dan intuisi. 

"Orang tua isinya perintah dan memarahi tidak pernah memuji, akibatnya anak bergaul dengan dirinya sendiri jarang dia baur dengan lingkungannya, hanya tertentu saja," ucapnya.

Ternyata tidak punya teman juga salah satu faktor...

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement