REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), melalui dinas pendidikan kota setempat menetapkan empat hari untuk sekolah melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada 4--7 Oktober 2023 karena kabut asap.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi menyampaikan, surat keputusan sekolah laksanakan PJJ tersebut sudah dikeluarkan pada hari ini agar semua sekolah di bawah naungan Disdik Kota Banjarmasin menaatinya.
Adapun surat tersebut, kata Nuryadi, ditujukan kepada kepala sekolah dari tingkat PAUD, TK, SD, dan SMP. Surat ini dikeluarkan, mengingat udara di Kota Banjarmasin kurang sehat akibat kabut asap makin pekat melanda daerah ini.
"Tentunya dari kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau di provinsi ini, Kota Banjarmasin juga mendapat imbasnya," ujar dia, Selasa (3/10/2023).
Nuryadi menyampaikan, dengan kondisi saat ini, semakin memengaruhi kesehatan tenaga pengajar dan siswa, apalagi dari data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) makin naik.
"Data saat ini disampaikan Dinkes Kota Banjarmasin sudah lebih 6.000 kasus ISPA," katanya.
Menurut Nuryadi, merujuk data ini, hingga dilaksanakan rapat koordinasi untuk menentukan langkah agar peningkatan penyakit ISPA bisa ditekan, hingga diputuskan pelaksanaan PJJ sekolah tersebut.
Dalam pelaksanaan PJJ ini, lanjutnya, satuan pendidikan tetap memantau kesehatan dan kemajuan belajar peserta didik dan mengimbau peserta didik agar tidak melakukan kegiatan di luar rumah.
Namun, untuk pendidik dan tenaga pendidikan, kata Nuryadi, tetap ke sekolah dengan memperhatikan kesehatan untuk tetap memantau dan memberikan panduan PJJ kepada peserta didik.
"Setelah 7 Oktober 2023 atau akhir PJJ, Disdik Banjarmasin akan melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak lainnya untuk menentukan kebijakan selanjutnya," ujar Nuryadi.
Kondisi udara di Kota Banjarmasin memang terasa makin parah kabut asap, utamanya pada pagi hari, karena kebakaran hutan dan lahan di Kalsel makin meluas.
Wilayah yang terjadi karhutla cukup parah berada di daerah tetangga Kota Banjarmasin, seperti Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, dan Kabupaten Tanah Laut.