REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LSI Denny JA kembali merilis survei terhadap elektabilitas capres-capres. Peneliti LSI, Adjie Alfaraby mengatakan, Anies Baswedan menjadi satu-satunya capres yang mengalami penurunan secara signifikan.
Ia menerangkan, Prabowo masih unggul dari survei kepada tiga nama untuk periode September 2023. Prabowo Subianto meraih 39,8 persen, Ganjar Pranowo meraih 37,9 persen dan Anies Baswedan meraih 14,5 persen.
Survei dilakukan LSI Denny JA dengan pengambilan sampel pada periode 4-12 September 2023 atau beberapa hari setelah deklarasi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Survei dilakukan kepada 1.200 responden. "Untuk tiga nama Prabowo masih perkasa di urusan pertama," kata Adjie, Senin (2/10).
Ia menuturkan, tren positif didapatkan Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto jika dilihat dari Januari-September 2023. Sedangkan, tren negatif dialami Anies Baswedan yang elektabilitasnya terus menurun.
Prabowo mendapat 25,4 persen pada Januari, 33,9 pada Mei, 34,3 pada Juni, 38,2 pada Juli, 36,2 pada Agustus dan 39,8 persen pada September. Artinya, Prabowo mengalami kenaikan signifikan sekitar 14,4 persen.
Ganjar mendapat 37,8 persen pada Januari, 31,9 persen Mei, 32,7 persen Juni, 35,3 persen Juli, 35,8 persen Agustus dan 37,9 persen September. Artinya, Ganjar mengalami kenaikan elektabilitas sekitar 0,1 persen.
Sedangkan, Anies mendapat 22,1 persen pada Januari, 20,8 persen Mei, 22,1 persen Juni, 18,4 persen Juli, 19,7 persen Agustus dan 14,5 persen September 2023. Artinya, malah terjadi penurunan sekitar 7,6 persen.
Adjie menyimpulkan, tren positif dialami elektabilitas Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto. Sedangkan, tren negatif dialami elektabilitas Anies Baswedan, termasuk setelah deklarasi pasangan Anies-Muhaimin.
"Penurunannya signifikan karena melewati margin of error, dan tren penurunan Anies dan itu terjadi setelah deklarasi pasangan Anies-Muhaimin di awal September 2023," ujar Adjie. (Wahyu Suryana)