Ahad 01 Oct 2023 09:00 WIB

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis, 26 Kecamatan di DIY Berstatus Awas

Ada 25 kecamatan yang berstatus siaga.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Agus raharjo
Peta potensi gelombang tinggi yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin (7/8/2023)
Foto: Antara
Peta potensi gelombang tinggi yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin (7/8/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) YIA kembali mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis. Peringatan ini dikeluarkan karena berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya dalam jangka waktu yang panjang dengan kurun waktu bulanan, hingga dua bulanan dan seterusnya.

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Reni Kraningtyas mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan curah hujan hingga 30 September 2023 dan prakiraan peluang curah hujan dua dasarian kedepan, terdapat potensi kekeringan meteorologis dengan status awas di beberapa wilayah di DIY.

Baca Juga

Pihaknya mencatat ada 26 kecamatan yang berstatus awas saat ini. Sebanyak 26 kecamatan tersebut tersebar di Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Sleman.

"Di Bantul ada delapan kecamatan berstatus awas, di Kabupaten Gunung Kidul ada sebanyak delapan kecamatan, di Kabupaten Kulon Progo ada satu kecamatan, dan di Kabupaten Sleman ada sembilan kecamatan," kata Reni, Ahad (1/10/2023).

Delapan kecamatan di Bantul yang berstatus awas yakni Kecamatan Banguntapan, Bantul, Dlingo, Imogiri, Kasihan, Pundong, Sedayu, dan Sewon. Sedangkan, di Gunung Kidul yakni Kecamatan Gedangsari, Girisubo, Karangmojo, Ngawen, Playen, Ponjong, Tepus, dan Wonosari.

Lebih lanjut, Kulon Progo yang berstatus awas yakni Kecamatan Girimulyo. Sementara di Sleman yang berstatus awas di Kecamatan Berbah, Cangkringan, Depok, Gamping, Kalasan, Ngemplak, Pakem, Sleman, dan Turi.

"(Kecamatan dengan) Status awas karena telah mengalami hari tanpa hujan lebih dari 61 hari, dan prakiraan curah hujan rendah dari 20 milimeter per dasarian dengan peluang terjadi di atas 70 persen," ujar Reni.

Selain itu, Reni juga menyebut ada satu kecamatan di Kulon Progo yang saat ini berstatus waspada. Satu kecamatan tersebut yakni Kecamatan Temon, yang mana berstatus waspada karena telah mengalami hari tanpa hujan lebih dari 21 hari, dan prakiraan curah hujan yang rendah dari 20 milimeter per dasarian dengan peluang terjadi di atas 70 persen.

Lebih lanjut, BMKG DIY juga menuturkan ada 25 kecamatan yang berstatus siaga. Sebanyak 25 kecamatan ini juga tersebar di Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, dan Sleman.

Masing-masingnya yakni ada lima kecamatan di Bantul yang berstatus siaga, tujuh kecamatan di Gunung Kidul, sembilan kecamatan di Kulon Progo, dan empat kecamatan di Sleman. "Berstatus siaga karena telah mengalami hari tanpa hujan lebih dari 31 hari, dan prakiraan curah hujan rendah kecil dari 20 milimeter per dasarian dengan peluang terjadi di atas 70 persen," tuturnya.

Lima kecamatan di Bantul yang berstatus siaga saat ini diantaranya Kecamatan Bambanglipuro, Kretek, Pandak, Piyungan, dan Srandakan. Sedangkan, di Gunungkidul yang berstatus siaga ada Kecamatan Nglipar, Paliyan, Panggang, Patuk, Rongkop, Semin, dan Tanjungsari.

"Di Kulon Progo ada Kecamatan Galur, Kalibawang, Kokap, Lendah, Nanggulan, Panjatan, Samigaluh, Sentolo, dan Wates yang berstatus siaga. Di Sleman yang berstatus siaga ada Kecamatan Minggir, Moyudan, Prambanan, dan Seyegan," tegas Reni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement