REPUBLIKA.CO.ID, MUARA ENIM -- Komunitas Nelayan Pesisir (KNP) Sumatra Selatan mengedukasi kelompok nelayan di Muara Enim cara menangkap ikan yang ramah lingkungan. Kegiatan itu berlangsung di Dusun IV Kedatun Desa Tanjung Baru, Kecamatan Belida, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).
Koordinator Wilayah relawan Ganjar Pranowo tersebut Heldi Bagja mengatakan, edukasi ini penting digelar agar nelayan tahu mana cara menangkap ikan yang ramah lingkungan dan mana yang tidak. Sehingga, ekosistem air laut atau sungai tetap terjaga meski penangkapan ikan dilakukan.
"Kami menyosialisasikan atau edukasi pentingnya menangkap ikan ramah lingkungan sehingga ekosistem di laut atau di sungai itu terjaga. Kalau terjaga ekosistemnya, nelayan bisa menangkap ikan, populasinya terjaga," ujar Bagja.
Dalam pemaparannya, Bagja menyampaikan apa saja alat penangkap ikan yang ramah lingkungan dan bukan. Adapun alat penangkap ikan yang ramah lingkungan seperti menggunakan jaring, tombak, dan jala.
Sementara alat penangkap ikan yang tidak diperbolehkan atau tidak ramah lingkungan, yaitu setrum ikan, racun bom ikan, dan pukat harimau.
Kegiatan yang juga sebagai sosialisasi sosok Ganjar Pranowo calon presiden 2024 ini pun mendapatkan antusias yang luar biasa dari para peserta. Hal itu kemudian diungkapkan oleh Bagja.
"Alhamdulillah tadi silaturahmi dan edukasi menangkap ikan ramah lingkungan warga-warga di sini antusias dengan kehadiran kita. Kita memberikan edukasi sehingga ada harapan dari masyarakat sini kalau Bapak Ganjar Pranowo terpilih, semoga silaturahminya terjaga dengan komunitas nelayan pesisir sini," kata Bagja.
Belum lama ini, Ganjar saat masih menjadi Gubernur Jawa Tengah bersama PLN meluncurkan Kapal Nelayan Bertenaga Listrik berbasis baterai untuk nelayan kecil di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pandanarang, Kabupaten Cilacap, Jateng, Jumat (11/8/2023). Dalam kesempatan itu Ganjar juga memberikan asuransi nelayan (Asnel) kepada 10 ribu nelayan Cilacap dan 10 ribu nelayan se-Jateng untuk memberikan rasa aman kepada nelayan.
Hal ini menambah kesuksesan Ganjar setelah berhasil meng-cover 151.457 nelayan kecil dengan Asnel dan Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak 2016.
Ganjar mengatakan, kehadiran kapal bertenaga listrik dan tambahan Asnel buat 20 ribu nelayan kecil merupakan komitmen Pemprov Jateng untuk mendukung profesi ini sekaligus melanjutkan program transisi energi.
“Yang pertama harapan saya nelayan, kita tingkatkan, ya pengetahuannya ya kesejahteraannya. Lalu kita ajak, kita melakukan program tansisi energi. Sudah disiapkan kapal nelayan bertenaga listrik, sudah disiapkan,” kata Ganjar, demikian dilansir dari Antara.