Sabtu 30 Sep 2023 13:41 WIB

BMKG Ungkap Penyebab Fenomena Cuaca Panas Terik dalam Beberapa Hari Terakhir

BMKG memprediksi fenomena cuaca panas terik masih berlangsung selama Oktober.

Warga beraktivitas saat cuaca terik di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. BMKG memberi penjelasan mengapa dalam sepekan terakhir, cuaca terasa sangat panas.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga beraktivitas saat cuaca terik di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. BMKG memberi penjelasan mengapa dalam sepekan terakhir, cuaca terasa sangat panas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah Anda merasakan cuaca yang begitu terik dalam sepekan terakhir? Sebagian wilayah Indonesia memang mengalami fenomena suhu panas yang cukup terik pada siang hari.

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto mengatakan, berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode 22 hingga 29 September 2023 di beberapa wilayah Indonesia terjadi cukup tinggi. "Kisaran suhu antara 35 hingga 38 derajat Celsius pada siang hari," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/9/2023).

Baca Juga

Dia menyebut, suhu maksimum tertinggi selama periode tersebut ada yang mencapai hingga 38 derajat Celsius yang terukur di Kantor Stasiun Klimatologi Semarang, Jawa Tengah, pada 25 dan 29 September 2023. Selain itu di Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Jawa Barat pada 28 September 2023. Sementara itu, suhu maksimum terukur di wilayah Jabodetabek berada pada kisaran 35 hingga 37,5 derajat Celsius di mana suhu maksimum hingga 37,5 derajat Celsius terukur di wilayah Tangerang Selatan pada 29 September 2023.

Guswanto mengatakan, secara umum fenomena suhu panas terik tersebut terjadi karena dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer sebagai berikut:

1. Cuaca cerah, minim tingkat pertumbuhan awan

Saat ini kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di Jawa hingga Nusa Tenggara (termasuk Jabodetabek) didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah dan sangat minimnya tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari. "Kondisi ini tentunya menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer, sehingga suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik," kata dia.

Seperti diketahui, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator masih mengalami musim kemarau. Sebagian lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada periode Oktober-November ini sehingga kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.

 

Posisi semu matahari...lanjutkan membaca>> 

sumber : Rilis BMKG
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement