Kamis 28 Sep 2023 22:01 WIB

Musim Kemarau, Ada 28 Lokasi Kebakaran Lahan dan Permukiman di Sukabumi

Kebakaran lahan berpotensi rusak kualitas udara.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi kebakaran lahan.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Ilustrasi kebakaran lahan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kebakaran lahan dan permukiman di masa musim kemarau dari Juli hingga September 2023 di Kota Sukabumi cukup tinggi. Sebab dalam rentang waktu tersebut tercatat ada sebanyak 28 lokasi kebakaran di tujuh kecamatan.

''Dari data penanganan, kebakaran berdampak pada 11 unit rumah dan 16 unit lahan,'' ujar Kepala Pelaksana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, kepada wartawan, Kamis (28/9/2023). Bencana itu terjadi di tujuh kecamatan dan 17 kelurahan di Kota Sukabumi.

Baca Juga

Novian menuturkan, prakiraan kerugian dari 28 lokasi kebakaran ini mencapai sebesar Rp 539.500.000. Dengan luas area terdampak sekitar 40.782 meter persegi.

Perinciannya, kata Novian, luas area terdampak pads Juli 2023 seluas 204 meter persegi dengan kerugian Rp 379.500.000. Pada Agustus 2023 seluas 52 meter persegi dengan kerugian Rp 45 juta, dan September 2023 seluas 40.227 meter persegi dengan kerugian Rp 115 juta.

Novian merinci kebakaran di masing-masing wilayah. Pertama di Kecamatan Lembursitu yakni Kelurahan Lembursitu, Situmekar, Cikundul, dan Sindangsari. Berikutnya Kecamatan Baros di tiga kelurahan yakni Baros, Jayamekar, dan Sudajayahilir.

Selanjutnya Kecamatan Gunungpuyuh di Kelurahan Gunungpuyuh, Karangtengah dan Karamat. Berikutnya Kecamatan Cikole di Subangjaya dan Cisarua.

Wilayah lainnya Kecamatan Warudoyong di Gedongpanjang, Benteng, dan Sukakarya serta Cibeureum di Cibeureum Hilir dan Babakan. Terakhir di Citamiang berada di Krlurahan Gedongpanjang.

Contoh kebakaran lahan misalnya menimoa seluas 3.000 meter persegi melanda kawasan di Jalan Kapitan RT 03, RW 05, Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Selasa (26/9/2023) lalu. Diduga peristiwa tersebut terjadi akibat ulah oknum warga yang membakar lahan sembarangan.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan, Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Sukabumi, Ujang Rustiandi menerangkan, damkar menerima laporan kebakaran lahan pukul 10.00 WIB. Laporan ini langsung ditindaklanjuti dengan menerjunkan sejumlah personel dengan tiga unit mobil pemadam kebakaran.

''Pada saat tiba di lokasi, kobaran api sudah membesar dan semakin meluas dan petugas langsung berupaya melakukan pemadaman,'' terang Ujang. Setelah berjibaku sekitar dua jam atau pukul 12.00 WIB api berhasil dipadamkan.

Diduga, terang Ujang, kebakaran terjadi akibat ulah orang yang tidak bertanggungjawab membakar lahan dan ditinggalkan. Sehingga api semakin membesar dan melumat lahan hingga seluas 3.000 meter persegi.

''Informasi yang diperoleh, kebakaran diduga ada yang membakar dan ditinggalkan, sehingga api semakin membesar," cetus Ujang. Ia menuturkan kebakaran lahan saat musim kemarau kali ini bukan pertama kalinya terjadi.

Namun sudah beberapa kali yang diduga akibat ulah orang tidak bertanggung jawab. "Alhamdulillah tidak ada korban jiwa selama beberapa kali kebakaran lahan tersebut,'' katanya.

Damkar Kota Sukabumi ungkap Ujang, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran khususnya saat musim kemarau. Misalnya meminta agar warga tidak membakar lahan sembarangan saat musim kemarau karena dapat berdampak fatal pada kebakaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement