Padahal, menurut Adi, selama ini memang HRS dan pengikutnya sangat berjarak secara diametral dan saling berhadapan dengan NU. Artinya, ada tembok besar dan tebal yang memisahkan HRS dan pengikutnya dengan NU.
"Dua kutub yang selama ini berbeda, itu spekulasi politik yang bisa kita saksikan ke depan, apakah pendukung Muhaimin Iskandar yang mayoritas NU itu tidak mempersoalkan pertemuan ini atau justru membuat mereka marah," ujar Adi
Advertisement