Rabu 27 Sep 2023 09:35 WIB

Mahasiswa Baru Perlu Pahami dan Gabung Berbagai Ekosistem di Lingkungan Kampus

Perbedaan antara kehidupan sekolah dan perkuliahan menjadi tantangan baru.

Perbedaan antara kehidupan sekolah dan perkuliahan menjadi tantangan para mahasiswa baru.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Perbedaan antara kehidupan sekolah dan perkuliahan menjadi tantangan para mahasiswa baru.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Sugiono, Dosen sekaligus Kepala Kampus Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Bogor

BOGOR -- Perkuliahan semester ganjil telah dimulai, dan banyak siswa/i yang kini bertransformasi menjadi mahasiswa. Perbedaan antara kehidupan sekolah dan perkuliahan menjadi tantangan baru, seperti menjauh dari orang tua, mengatur waktu dan keuangan sendiri, bahkan dituntut untuk mandiri.

Baca Juga

Di dunia perkuliahan, terdapat beragam ekosistem, baik yang bersifat positif maupun negatif. Mahasiswa baru dengan lingkungan baru perlu aktif dan selektif dalam bergabung dengan berbagai ekosistem yang ada, baik formal maupun nonformal.

Mahasiswa juga memiliki peran dalam membangun berbagai jenis ekosistem, tergantung pada minat, bakat, dan lingkungan mereka. Berikut beberapa jenis ekosistem yang bisa dibangun atau diikuti oleh mahasiswa baru:

1. Ekosistem Akademik: Mahasiswa dapat bergabung dalam kelompok studi atau forum diskusi untuk saling membantu memahami materi perkuliahan, membentuk kelompok penelitian, atau proyek ilmiah bersama rekan-rekan mahasiswa. Aktif dalam kegiatan akademik seperti seminar, workshop, atau konferensi juga dapat meningkatkan kemampuan akademik.

2. Ekosistem Kampus: Mahasiswa dapat berpartisipasi dalam organisasi mahasiswa, terlibat dalam kegiatan sosial, budaya, atau kegiatan lain di kampus. Ini membantu dalam membangun pertemanan positif, menambah relasi, dan pengalaman berorganisasi.

3. Ekosistem Sosial: Di luar kampus, mahasiswa dapat bergabung dalam organisasi sosial atau menjadi relawan untuk membantu masyarakat. Hal ini memungkinkan mereka membangun jejaring sosial yang kuat dengan mahasiswa lain dan warga sekitar.

4. Ekosistem Bisnis dan Kewirausahaan: Mahasiswa dapat mulai membangun ekosistem kewirausahaan dengan memulai bisnis atau inisiatif bisnis dengan teman-teman mahasiswa, seperti startup.

5. Ekosistem Teknologi: Selain dunia nyata, mahasiswa dapat berkontribusi pada ekosistem dunia maya, seperti berpartisipasi dalam pengembangan perangkat lunak berbasis open source.

6. Ekosistem Lingkungan: Bergabung dengan kelompok pecinta lingkungan atau komunitas yang peduli terhadap lingkungan membantu membangun hubungan di luar kampus melalui kegiatan-kegiatan positif yang berdampak baik pada alam sekitar.

7. Ekosistem Seni dan Budaya: Bagi mahasiswa yang mencintai seni dan budaya, mereka dapat bergabung dalam komunitas seni seperti paduan suara, grup teater, atau kelompok seni lainnya. Ini memungkinkan mereka menyalurkan jiwa seni dan berkumpul dengan teman-teman yang memiliki minat yang sama.

Walaupun ada banyak ekosistem yang dapat dibangun, tugas utama seorang mahasiswa adalah menyelesaikan studinya dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, manajemen waktu yang baik tetap diperlukan, dan kegiatan akademik harus tetap menjadi prioritas utama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement