Selasa 26 Sep 2023 22:50 WIB

Ratusan Pelajar SMP Jakarta Timur Ikuti Pelatihan Tanggulangi Bencana

Siswa harus sigap bertindak di tengah bencana alam.

Ilustrasi siswa mengikuti pelatihan penanggulangan bencana.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi siswa mengikuti pelatihan penanggulangan bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 789 pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) dan sederajat di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, mengikuti pelatihan penanggulangan bencana, seperti gempa bumi dan kebakaran guna mewujudkan lingkungan sekolah aman bencana.

"Ini bagian dari implementasi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 187 tahun 2016 tentang Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana. Sehingga, kami harapkan sekolah di Jakarta itu sudah mulai menerapkan sekolah aman bencana," kata Ketua Sub Kelompok Pemberdayaan Masyarakat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Basuki Rahmat, di Jakarta, Selasa (26/9/2023).

Baca Juga

Kegiatan itu merupakan kolaborasi pihaknya dengan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta.

Pelatihan penanggulangan bencana itu serentak dilakukan di tiga sekolah DKI Jakarta, yakni SMPN 237 Jakarta, MTsN 9 Jakarta dan SMPN 198 Jakarta.

"Total 15 personel dan terbagi tiga tim," ujarnya.

Para pelajar dibekali materi tentang identifikasi ancaman bencana di sekitar sekolah, termasuk teknik maupun upaya tindakan yang tepat saat terjadinya bencana, simulasi gempa bumi, dan simulasi pemadaman api bila terjadi kebocoran gas.

"Kami lakukan agenda secara berurutan, kalau yang untuk siswa kami pilih kelompok OSIS untuk menjadi pioner sosialisasi ke setiap kelas, mereka kami berikan sosialisasi terlebih dahulu dan mereka info ke setiap kelas," kata Basuki.

Edukasi bencana

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 198 Jakarta Erni Setianingrum mengucapkan terima kasih kepada BPDB DKI dan Dinas Gulkarmat DKI yang telah memberikan pelatihan kepada para pelajar dan guru.

"Tidak hanya siswa yang diikutsertakan dalam kegiatan tersebut, namun guru, wali murid, dan warga sekitar sekolah juga dilibatkan," ujarnya.

Erni berharap agenda itu dapat memberikan edukasi dalam upaya penanggulangan saat bencana terjadi.

"Dengan adanya kegiatan ini, nanti guru, siswa dan lingkungan bisa mengantisipasi dan mengambil tindakan bila terjadi bencana," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement