REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menegaskan, tahun politik harus menjadi ajang pertarungan gagasan dan adu program untuk melanjutkan pembangunan. Karena itu, ia menilai, perlunya mensosialisasikan berbagai capaian dan terobosan di pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
"Narasi-narasi ini akan menjauhkan ruang publik dari fragmentasi politik praktis yang memicu politik identitas, munculnya berita bohong (hoax), dan meminggirkan aksi-aksi kekerasan," kata Moeldoko pada rapat tingkat menteri terkait capaian pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, dikutip dari siaran pers, Selasa (26/9/2023).
Yang terpenting, kata Moeldoko, proses konsolidasi demokrasi menghasilkan transisi pemerintahan yang aman dan dikenang sejarah. Eks panglima TNI tersebut menyampaikan, selama sembilan tahun terakhir, pemerintah telah melakukan berbagai terobosan pembangunan di banyak sektor.
Menurut dia, berbagai krisis dan tantangan pun telah berhasil dilakukan. Sehingga bisa menguatkan kepercayaan publik di dalam negeri yang dibuktikan dengan beberapa hasil survei. "Kepercayaan dunia Internasional pada posisi Indonesia juga meningkat tajam," ujar Moeldoko.
Menurut Moeldoko, publik harus mengetahui kerja-kerja presiden dan kabinetnya. Sehingga masyarakat mengetahui progres pembangunan pada akhir masa pemerintahan Jokowi.
"Tahun politik rawan dengan adanya credit claiming dari pihak lain. Untuk itu, kita harus tunjukkan kerja-kerja pemerintah, dan sudah sampai mana pembangunannya," ucap Moeldoko.
Pada rapat tingkat menteri terkait capaian pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin itu, turut dihadiri Menkominfo Budi Arie Setiadi, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto, dan perwakilan dari kementerian/lembaga.