Jumat 22 Sep 2023 07:01 WIB

Kebakaran Hutan Kota Ujung Menteng, Gulkarmat: Ulah Warga Bakar Sampah

Sebanyak 25 personel pemadam kebakaran dikerahkan dalam kebakaran ini.

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus raharjo
Api membakar hutan kota. (Ilustrasi)
Foto: Antara//Auliya Rahman
Api membakar hutan kota. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden kebakaran terjadi di Hutan Kota Ujung Menteng di Jalan Kanal Banjir Timur, Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (21/9/2023) malam. Insiden itu disinyalir terjadi lantaran adanya kegiatan pembakaran sampah di kawasan hutan kota tersebut.

 

Baca Juga

Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan, kebakaran yang terjadi pada sekira pukul 18.05 WIB itu diduga akibat ada warga yang membakar sampah. Hal itu berdasarkan keterangan dari petugas Pamdal Hutan Kota.

 

"Informasi dari pamdal, ada orang yang membakar sampah di hutan kota. Lalu ditinggal pergi dan saat dihampiri, api mulai membesar," kata Gatot dalam keterangannya, Kamis (21/9/2023).

 

Menurut penuturannya, api membesar dan menjalar ke pepohonan di sekitar, sehingga sulit dipadamkan. Dalam upaya pemadaman si jago merah di tempat kejadian perkara (TKP), dikerahkan sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran dengan menerjunkan sebanyak 25 personel pemadam kebakaran.

 

"Dalam waktu sekitar 1,5 jam atau pukul 19.40 api berhasil dipadamkan petugas," ujar Gatot.

 

Sementara itu, Kepala Seksi Taman Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur, Yanti Rosanna menuturkan, lokasi Hutan Kota Ujung Menteng memang dekat dengan permukiman warga. Pada bagian belakang terdapat akses untuk keluar dan masuk warga sekitar, sehingga warga kerap beraktivitas di sekitarnya.

 

Pascainsiden kebakaran tersebut, pihaknya belum bisa memastikan jumlah dan jenis pohon yang terbakar. Akan dilakukan pendataan terlebih dahulu untuk kemudian menindaklanjutinya.

 

"Hutan kota yang terbakar ini dikelola oleh Sudin Tamhut Jakarta Timur. Untuk jenis pohon dan jumlahnya masih kita lakukan pendataan. Kemungkinan hasilnya baru bisa diketahui besok hari (Jumat, 22 September 2023), mengingat saat ini sudah malam dan gelap," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement