REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LSI Denny JA menggelar survei untuk melihat keterkenalan dan kesukaan pemilih dari kalangan ormas-ormas Islam terhadap bacawapres. Terutama, terhadap Muhaimin Iskandar dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Peneliti LSI, Ardian Sopa mengatakan, Cak Imin dan AHY merupakan pula nama-nama yang hangat dibincangkan beberapa pekan terakhir. Khususnya, atas merapatnya PKB ke Koalisi Perubahan dan Partai Demokrat ke KIM. "Dari data yang ada, AHY lebih populer dari Gus Muhaimin Iskandar," kata Ardian, Selasa (19/9).
Ia menerangkan, dari pemilih NU, keterkenalan Muhaimin sekitar 44 persen dan AHY 67 persen. Sedangkan, dari pemilih Muhammadiyah, keterkenalan Muhaimin sekitar 47 persen dan AHY mencapai 72 persen.
Dari pemilih ormas-ormas lain, keterkenalan Muhaimin sekitar 58 persen dan AHY mencapai 71 persen. Sedangkan, pemilih non-ormas keterkenalan Muhaimin sekitar 40 persen dan AHY mencapai 66 persen.
"Padahal, Gus Muhaimin Iskandar sebagai ketua umum punya peluang dikenal lebih luas dibanding kandidat-kandidat lain," ujar Ardian.
Angka serupa didapatkan ketika LSI Denny JA melakukan survei tingkat kesukaan antara Muhaimin Iskandar dan AHY. Dari pemilih NU, kesukaan terhadap Cak Imin sekitar 66 persen dan AHY mencapai 72 persen.
Dari pemilih Muhammadiyah, keterkenalan Muhaimin sekitar 64 persen dan AHY mencapai 67 persen. Pun dari pemilih ormas-ormas Islam lain, tingkat kesukaan kepada Muhaimin 85 persen, sedangkan terhadap AHY 95 persen.
Bahkan, hasil serupa turut didapatkan dari pemilih-pemilih Muslim yang menyatakan diri tidak tergabung dalam ormas apapun. Muhaimin mendapat sekitar 53 persen, sedangkan kesukaan kepada AHY mencapai 73 persen. "Jadi, tingkat kesukaan terhadap AHY lebih tinggi dibanding Muhaimin," ujar Ardian.
Survei LSI Denny JA kali ini dilakukan terhadap 1.200 responden untuk periode 1-8 Agustus 2023. Sebanyak 56,9 persen dari NU, 5,7 persen dari Muhammadiyah, 3,0 persen dari ormas lain dan 33,8 persen dari non-ormas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
