Selasa 19 Sep 2023 15:37 WIB

Hoaks Prabowo Cekik Wamentan Diduga Kampanye Hitam, Bawaslu Kaji Pelanggarannya

Konten Youtube Seword TV membuat isu Prabowo mencekik wamen di sidang kabinet.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Komisioner Bawaslu RI Lolly Suhenty ketika diwawancarai wartawan di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (4/8/2023).
Foto: Republika/Febryan A
Komisioner Bawaslu RI Lolly Suhenty ketika diwawancarai wartawan di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (4/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI bakal melakukan kajian atas penyebarluasan konten yang diduga kuat hoaks soal capres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto mencekik wakil menteri pertanian (wamentan). Namun, Bawaslu belum tentu bisa menindak pelakunya karena ada keterbatasan regulasi.

Komisioner Bawaslu RI Lolly Suhenty menjelaskan, pintu masuk bagi pihaknya melakukan pengusutan kasus yang diduga melanggar adalah lewat temuan pengawas dan laporan. Laporan bisa dibuat oleh masyarakat ataupun Partai Gerindra sebagai peserta Pemilu 2024.

Apabila ada yang melaporkan konten akun Youtube Seword TV soal Prabowo itu, maka Bawaslu akan melakukan kajian. Kajian dibuat untuk memastikan apakah kasus tersebut masuk dalam empat ranah kewenangan Bawaslu, yakni dugaan pelanggaran administrasi pemilu, pidana pemilu, pelanggaran etik, dsn pelanggaran hukum lainnya.

Apabila masuk, maka kasus tersebut akan diusut dan disidangkan. "Tapi, kalau ternyata tidak, Bawaslu bisa menyarankan kepada orang yang melaporkan untuk menempuh jalur lain, misalnya kalau ini kriminal murni, maka tentu Bawaslu akan mengarahkan sebaiknya melaporkan ke pihak kepolisian," kata Lolly kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Lolly menyebut, kajian akan dilakukan dengan mengacu pada 280 UU Pemilu. Pasal tersebut bunyinya melarang peserta pemilu dan tim kampanyenya menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat.

Adapun konten yang dibuat Seword TV itu, lanjut Lolly, bisa saja merupakan kampanye hitam alias penyebarluasan fitnah atau kabar bohong untuk mendiskreditkan kandidat tertentu. "Makanya kita harus kaji apakah konten tersebut kampanye hitam, atau kampanye negatif. Kan dalam proses pemilu apa pun bisa digoreng," ujarnya.

Sebelumnya, viral sebuah cuitan dari akun X, yakni @narkosun yang menyebut bahwa ada bakal calon presiden (capres) menampar dan mencekik seorang wamen. Akun tersebut diduga menulis cuitan tersebut lantaran membaca sebuah artikel dengan judul 'Ini Sebab Prabowo Cekik dan Tampar Wamen di Rapat Kabinet'.

Rupanya, artikel tersebut mengutip sebuah video yang diunggah oleh kanal Youtube Seword TV yang berjudul "Alifurrahman: ADA CAPRES NAMPAR WAMEN DI RUANG RAPAT?" Setelah itu, dinarasikan bahwa bakal capres tersebut adalah Prabowo.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengklarifikasi tudingan soal dirinya melakukan penamparan dan pencekikan terhadap seorang wakil menteri. Prabowo menjelaskan, dirinya belum pernah bertemu dengan sosok wakil menteri yang ramai disebut dicekik dirinya, yakni wamen pertanian.

"Saya ketemu saja belum sama wamennya," kata Prabowo lalu tertawa, usai mendampingi Presiden Jokowi meninjau PT Pindad di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/9/2023).

Prabowo pelajati fitnah...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement