REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN ASAHAN -- Dalam rangka memberdayakan penyandang disabilitas untuk memiliki kesetaraan, kelompok relawam Ganjar Milenial Center (GMC) Sumatra Utara Wilayah Kabupaten Asahan menggelar pelatihan menjahit khusus penyandang disabilitas.
Kegiatan tersebut digelar di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bina Putri, Kelurahan Kisaran Baru, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumut.
Lina, salah satu orang tua yang anaknya mengikuti pelatihan menjahit penyandang disabilitas itu menyampaikan terima kasih kepada GMC. Dia juga terharu saat mendampingi anaknya mengikuti pelatihan.
Pasalnya, anaknya yang bernama Dian Alfaridho mengalami disabilitas sensorik tuna rungu itu akhirnya ingin berkegiatan untuk menggali potensinya setelah ada pelatihan menjahit dari GMC.
"Saya sangat senang karena di sini kan juga anak kita membutuhkan pelatihan seperti keterampilan ya. Jadi saya senang dan berterima kasih sudah diadakan kegiatan ini," ujar Lina di lokasi, seperti dinukil pada Senin (18/9/2023).
Lina menambahkan, kegiatan yang sangat positif dari para pendukung Ganjar itu juga dapat mendorong para penyandang disabilitas untuk diperhatikan dan dipedulikan nasibnya.
Menurut Lina, selama ini nasib penyandang disabilitas seperti anaknya masih kurang sehingga perlu diperbanyak kegiatan-kegiatan seperti yang diadakan sukarelawan GMC agar penyandang disabilitas bisa mendapatkan hak dan kesetaraan.
"Kami berharap ada kegiatan-kegiatan yang bisa membuat anak-anak disabilitas ini maju, membuat anak-anak ini bisa memiliki keahlian di bidang apa, masing-masing anak harus punya skill, jadi kami berharap juga bukan hanya menjahit," ucap Lina.
Pada kesempatan itu, Lina juga mendukung penuh tujuan GMC memberdayakan penyandang disabilitas untuk menghasilkan dan memiliki produk UMKM dari jahitan tangan anak-anak penyandang disabilitas.
Dia optimis anaknya bisa lebih semangat dalam mendalami keterampilannya untuk menghasilkan karya-karya yang akan menjadi produk UMKM dari Kabupaten Asahan.
"Kalau seperti itu ya lebih bagus. Itu membuat kami juga tambah semangat untuk membawa anak itu ke sini untuk berlatih lebih gigih, ya senang lah pastinya. Kalau bisa seperti menjahit ini ya terus saja berlanjut sampai anak ini mahir bisa menjahit baju lah minimal ya," ungkap Lina.
Lebih lanjut Syafrizal Ritonga selaku Koordinator GMC Wilayah Kabupaten Asahan, menyebutkan kegiatan pelatihan akan dilakukan berkelanjutan.
Hal itu untuk memastikan agar para penyandang disabilitas bisa mendapatkan perhatian lebih dan memiliki keterampilan yang mumpuni sehingga mereka mendapatkan kesetaraan terkait kesempatan dalam berkreasi.
"Hari ini memang untuk penyandang disabilitas ini kita fokus karena memang kegiatannya tidak hanya hari ini, insya Allah di dua bulan berikutnya kita akan membuat kegiatan yang lebih besar lagi agar penyandang disabilitas ini lebih diperhatikan," kata Syafrizal.
"Memang kita hari ini membuat ini supaya mereka ditampung hasil-hasilnya. Jadi GMC ini untuk menampung aspirasi mereka," ujar dia menambahkan.
Ini bukan kali pertama GMC Provinsi Banten memberikan perhatian kepada kaum disabilitas. Belum lama ini GMC memberikam bantuan kursi roda dan sembako kepada seorang ibu penyandang disabilitas fisik, Subiah (50 tahun).
Subiah mengalami lumpuh dan tidak bisa berbicara akibat penyakit stroke yang dideritanya sejak 2019 lalu. Subiah sempat menangis haru, saat tim GMC Banten memberikan kursi roda langsung diantarkan ke rumahnya di Kampung Lurah, Desa Cipayung Kec. Cipanas, Kab Lebak, Provinsi Banten. GMC langsung memakaikan kursi roda itu kepada Subiah.
Koordinator Wilayah GMC Banten Cucu Komarudin mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat terkait adanya seorang ibu yang memerlukan kursi roda untuk menjalankan aktivitas kesehariannya. Hal itu kemudian direspon dengan baik dan cepat oleh GMC Banten.
"Kami memberikan kursi roda untuk ibu yang terkena penyakit strok, penyakitnya sejak 2019," kata Cucu usai, demikian dilansir dari Antara.