REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anies Baswedan membawa Muhaimin Iskandar untuk secara resmi dikenalkan ke PKS sebagai pasangannya di Pilpres 2024. Anies merasa, kedatangannya itu selayaknya anak yang meminta restu dari orang tuanya.
"Ini adabnya, kalau kita membawa seperti ke tempat orang tua, bawa calon mantu, harus dikenalkan, tapi yang sekarang ini tidak perlu dikenalkan sudah terkenal dan sudah bekerja bersama," kata Anies di DPTP PKS, Selasa (12/9).
Ia menerangkan, posisinya sekarang melaporkan kepada keluarga besar PKS kalau ia sudah menjalankan amanat yang diberikan sejak 23 Februari 2023. Amanat itu yakni menjalani rangkaian dalam memilih cawapres pendampingnya.
Anies bersyukur, amanat itu terlaksana dengan baik, sehingga saat ini bisa mengantarkan Muhaimin Iskandar untuk dikenalkan sebagai cawapres. Ia berharap, pertemuan ini menjadi awalan yang baik untuk Indonesia.
Ia menilai, Muhaimin merupakan sosok yang penuh dengan pengalaman. Mulai dari bergabung PMII, aktif di LKIS di Yogyakarta, aktif di KNPI sampai menduduki posisi seperti Wakil Ketua DPR, Wakil Ketua MPR dan Menaker.
"Dengan peran-peran kenegaraan, peran-peran pemerintahan yang dilakukan, ketika bicara sebuah kerja bersama, ini bukan sekadar bekerja untuk pemenangan tapi bekerja untuk melaksanakan misi ketika menang ke depan," ujar Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan, memilih Muhaimin Iskandar sebagai cawapres bukan proses yang pendek. Baik dari sisi Anies di Koalisi Perubahan maupun Muhaimin di KKIR.
Ia bersyukur, proses panjang itu sampai ke ujung yang membuahkan sebuah deklarasi pasangan capres-cawapres. Menurut Anies, itu jadi kebetulan yang merupakan sebuah pertemuan antara kesempatan dengan kesiapan.