Selasa 12 Sep 2023 02:19 WIB

Sasar Anak Berisiko Stunting, Gardu Ganjar Buka Pemeriksaan di Kabupaten Tangerang

Para sukarelawan memberikan bantuan bahan makanan bergizi.

Ilustrasi pencegahan stunting.
Foto: www.freepik.com
Ilustrasi pencegahan stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Gangguan pertumbuhan pada anak berisiko terjadi dalam usia bayi di bawah lima tahun (balita) yang salah satunya disebabkan oleh kekurangan asupan makanan bergizi seimbang.

Oleh karena itu, para sukarelawan Ganjar Pranowo dari Gerakan Rakyat Desa Untuk Ganjar (Gardu Ganjar) menggelar kegiatan yang menyasar keluarga yang memiliki balita di Provinsi Banten. 

Baca Juga

"Respons masyarakat sangat luar biasa karena memang ini merupakan salah satu hal yang positif dan masyarakat antusiasmenya luar biasa," kata Ketua Gardu Ganjar Ahmad Wahyudin Nasyar.

Dia menilai kegiatan yang digelar di Desa Caringin, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten itu mendapatkan respons positif karena bermanfaat bagi masyarakat setempat.

Pada kegiatan itu, para sukarelawan memberikan bantuan bahan makanan bergizi seperti sayuran-sayuran hingga telur ditambah dengan pemeriksaan tinggi dan berat badan yang diikuti anak-anak balita. 

"Jadi, sasarannya ini anak-anak yang memang kesehatannya kurang baik atau mungkin bisa dikatakan stunting," ujar Wahyudin saat diwawancarai seusai kegiatan tersebut.

Selain itu, para orang tua yang hadir juga dapat berkonsultasi kepada para ahli maupun petugas di lokasi acara mengenai asupan gizi hingga dampak stunting bagi anak-anak mereka.

Para peserta yang didominasi kaum ibu merasa sangat terbantu sehingga mereka pun mengapresiasi para sukarelawan Gardu Ganjar atas inisiatif mereka menggelar kegiatan kali ini.

"Sangat membantu sekali untuk ibu-ibu yang ada di sini dan masyarakat yang ada di sini juga," kata Sri Wahyuni, salah seorang warga yang hadir membawa anaknya.

Program penurunan stunting di Provinsi Banten diketahui sudah sering dilakukan oleh petugas kesehatan pemerintah di Posyandu dan Puskesmas tapi warga menilai hal itu masih belum cukup.

Sri mengatakan keinginan warga di daerahnya adalah mendapatkan bantuan bahan-bahan makanan yang bergizi diikuti dengan pendampingan dari ahli gizi seperti yang dilakukan para sukarelawan Gardu Ganjar kali ini.

"Manfaatnya, balita kita terkontrol semua dengan adanya (kegiatan) ini. Menambah gizi juga. Bantuannya (di antaranya) berupa sayuran, telur," ujarnya berterima kasih kepada para sukarelawan Ganjar.

Bukan kali ini saja kelompok serupa berfokus ke isu kesehatan di Banten, sebelumnya, GG melakukan aksi mencegah munculnya DBD juga telah dilakukan relawan serupa di Kelurahan Situterate, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

Diketahui, Desa Cikande Permai merupakan wilayah terpadat di Kabupaten Serang. Selain untuk mengantisipasi penyakit DBD, lanjut dia, kegiatan ini juga dalam rangka untuk mengantisipasi bencana banjir tahunan di wilayah tersebut. 

"Tentunya dengan menjaga kebersihan masyarakat akan merasa lebih nyaman dan mereka juga akan merasa lebih tentram mengingat saat ini penyakit DBD sedang marak,” ujar Ahmad Wahyudin, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement