REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menjelang Pemilihan Presiden 2024, mereka yang pada 2019 memilih Jokowi, diprediksi akan melimpahkan dukungannya kepada Prabowo. Hal tersebut dinilai akan membuahkan kemenangan buat calon presiden yang diusung Gerindra, PAN, dan Golkar tersebut.
Dari hasil survei yang diselenggarakan Polling Institute periode 21 – 25 Agustus 2023, Prabowo berhasil mengalahkan perolehan elektabilitas dari Ganjar maupun Anies.
“Faktor pemicu keunggulan Prabowo dalam beberapa segmen demografi dan juga dalam tiap simulasi head to head melawan Ganjar maupun Anies tidak terlepas dari strategi Prabowo dalam merebut ceruk pemilih Presiden Jokowi,” kata Peneliti Polling Institute, Kennedy Muslim ketika dihubungi, Ahad (10/9).
Merujuk pada survei yang diadakan Polling Institute di klaster demografi, Prabowo secara mayoritas mengungguli Ganjar dan Anies. Dari sisi usia kurang dari 21 tahun Prabowo unggul di dengan total dukungan mencapai 44,3 persen.
Kemudian, pada usia milenial yakni 22 – 25 tahun juga Prabowo berhasil memperoleh angka tertinggi dengan 43,3 persen. Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan yang diperoleh Ganjar dengan 36,0 persen dan Anies dengan 16,6 persen.
Lalu, Prabowo juga sukses meraup dukungan dari klaster usia 26 – 40 tahun dengan total dukungan mencapai 38,4 persen. Di sisi lain, dalam simulasi head to head, Prabowo juga mengantongi keunggulan dari Ganjar yaitu 47,9 persen berbanding 38,3 persen.
Kemudian, jika melawan Anies, Prabowo terbukti mendapatkan dukungan mayoritas yakni 56,0 persen berbanding 26,0 persen. Karenanya, Kennedy mengakui strategi yang dijalankan Prabowo terbukti mendongkrak perolehan elektabilitas menjelang Pilpres 2024.
Dengan berkomitmen melanjutkan program dan kebijakan Presiden Jokowi, menjadi amunisi kuat bagi Prabowo untuk memenangkan Pilpres 2024.
“Dengan menggunakan narasi keberlanjutan dan juga narasi persatuan yang merangkul bukan memukul ke semua pihak, saat ini, Prabowo berada di posisi yang strategis,” ungkap Kennedy.