REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid mengaku partainya konsisten dalam pengusungan Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres). PKS juga menyatakan komitmennya dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
"Perubahan tentu merupakan sebuah keniscayaan, karena tidak ada sesuatu pun di dunia ini statis apalagi yang sempurna. Sehingga, perubahan untuk perbaikan yang lebih baik dalam kebijakan pemerintah seharusnya menjadi fokus setiap kandidat," ujar Hidayat lewat keterangannya, Senin (11/9/2023).
PKS memiliki pengalaman yang panjang dalam bekerja sama dengan Anies, yang dimulai dari pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 2017. Partainya juga mengamini pernyataan Anies soal kuatnya basis pendukungnya di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.
Ia juga menanggapi harapan Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang meminta PKS segara mengeluarkan keputusannya. Apalagi Abdul Muhaimin Iskandar sudah menyinggung kerja sama antara PKS dan PKB di banyak daerah yang berbuah baik.
"Maka wajar diharap PKS tetap berada di koalisi perubahan untuk persatuan ini. Apalagi Ketum PKB juga mengungkit kenangan sukses dalam koalisi antara PKB dan PKS yang memenangi 40-50 pilkada di seluruh Indonesia," ujar Hidayat.
Dalam waktu dekat, Majelis Syura PKS akan menggelar rapat yang akan memutuskan sikap resmi partainya. Khususnya terkait usulan Muhaimin menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Anies.
Menurutnya, cita-cita dan tujuan nasional harus menjadi acuan bagi setiap koalisi dan kandidat capres-cawapres. PKS memandang hal tersebut ada dalam diri Anies yang sudah mendeklarasikan Muhaimin sebagai pendampingnya.
"Dan PKS berharap bacawapresnya akan dapat membantu mewujudkan komitmen dan cita-cita luhur tersebut. Itulah karenanya PKS tetap konsisten dengan keputusan-keputusan Majelis Syura soal bacapres maupun bacawapres," ujar Wakil Ketua MPR itu.
Perwakilan Anies dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Sudirman Said masih mengaku optimistis bahwa PKS akan mendukung pasangan Anies-Abdul Muhaimin Iskandar. Bahkan, ia mengaku bahwa pihaknya belum memikirkan skenario pemenangan tanpa PKS.
"Sepengetahuan kami, PKS tetap istiqomah berada di jalur perubahan bersama dengan Pak Anies dan kita tidak punya skenario tanpa PKS," ujar Sudirman di Kantor Sekretariat Perubahan, Jakarta, Jumat (8/9/2023).
Ia sendiri membantah adanya ketegangan antara PKS dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam pengusungan Anies-Muhaimin. Bantahannya terbukti dari Partai Nasdem dan PKB yang baru saja menggelar pertemuan informal dengan PKS pada Kamis (7/9/2023) malam.
"Kita dalam suasana positif optimis bahwa kedatangan PKB ke dalam koalisi akan memperkuat, tidak saja basis dukungan, tapi juga gairah dari masyarakat," ujar Sudirman.