Sabtu 09 Sep 2023 18:10 WIB

Ganjar Muncul dalam Video Adzan, PDIP: Bukan Politik Identitas

Perindo menyebut tuduhan politisasi agama Ganjar tuduhan sumir.

Air mata Ganjar Pranowo tak tertahan saat melepas jabatan Gubernur Jawa Tengah di hadapan seluruh rakyat Jawa Tengah, yang hadir dalam perhelatan Pesta Rakyat Terima Kasih Jawa Tengah yang digelar di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang pada Selasa (5/9/2023) sore.
Foto: Dok. HPJT
Air mata Ganjar Pranowo tak tertahan saat melepas jabatan Gubernur Jawa Tengah di hadapan seluruh rakyat Jawa Tengah, yang hadir dalam perhelatan Pesta Rakyat Terima Kasih Jawa Tengah yang digelar di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang pada Selasa (5/9/2023) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai kemunculan bakal calon presiden Ganjar Pranowo dalam video adzan bukan merupakan politik identitas. Diketahui, video adzan Maghrib di salah satu stasiun televisi Indonesia memunculkan sosok Ganjar sedang melaksanakan shalat.

Kemunculan mantan gubernur Jawa Tengah ini memunculkan polemik di masyarakat. Namun, PDIP sebagai partai pengusung menegaskan, kemunculan Ganjar bukan untuk politik identitas.

Baca Juga

"Bukan (politik identitas), karena dari sisi Pak Ganjar Pranowo merupakan sosok yang religius, religiusitasnya tidak dibuat-buat,” kata Hasto di Jakarta, Sabtu (9/9/2023).

Hasto menilai ajakan Ganjar kepada masyarakat untuk taat beribadah, merupakan hal yang positif. Untuk itu, dia meminta tampilan spiritualitas sebagai bangsa tak langsung dikaitkan dengan politik identitas.

“Kalau untuk mengajak masyarakat dengan senyum, untuk berdoa bersama untuk menjalankan shalat lima waktu, itu merupakan hal yang positif. Bagi umat Kristen mengajak ke gereja, bagi umat Hindu di pura, itu merupakan sesuatu yang bagus. Karena itu jangan menampilkan identitas yang menunjukkan spritualitas sebagai bangsa, lalu kemudian dikatakan politik identitas," ujar Hasto.

Ia menegaskan bahwa politisasi identitas justru merupakan politik yang tidak mencerdaskan bangsa. Selain itu, Hasto menilai sosok religiusitas Ganjar tidak perlu diragukan, karena terlihat dari pribadinya yang rajin beribadah dan santun. Selain itu, menurut dia, religiusitas juga terlihat dari keluarga Ganjar dan istrinya Siti Atiqah yang berasal kalangan pesantren.

“Ganjar dan istrinya, Siti Atiqah, menampilkan kehidupan spritualitas yang mencerminkan sebagai manusia yang bertaqwa kepada Tuhan, bukan sesuatu yang dibuat-buat. Sosok Ganjar yang rajin beribadah, baik, santun, merakyat, itu tidak dibuat-buat. Itu sesuatu original, keluar dari Pak Ganjar Pranowo,” ujarnya.

Sementara, Ketua DPP Partai Perindo Yusuf Lakaseng mengecam pernyataan beberapa pihak yang menyebutkan kalau Ganjar melakukan politisasi agama setelah muncul dalam video azan tersebut.

“Itu tuduhan sumir lawan politik saja. Di tayangan itu Ganjar terlihat netral, tidak ada unsur politik sama sekali apalagi kampanye,” ujarnya.

Yusuf menilai adzan di tayangin televisi itu bentuk tanggung jawab untuk ikut mengingatkan masyarakat taat beribadah, khususnya umat muslim. Menurut dia, kalau Ganjar ada dalam tayangan saat azan, harus dilihat yang bersangkutan sedang apa. Dia menilai Ganjar dalam video itu terlihat mengikuti seruan adzan, berwudhu lalu shalat.

“Menurut saya itu justru bagus, Ganjar sedang menjalankan sila pertama Pancasila,” ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement