REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) guna mengurangi polusi udara selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada 5 – 7 September 2023. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan pihaknya mengerahkan dua pesawat fixed-wing untuk melakukan evaporasi buatan dengan teknik baru, yakni water-spray di langit Jakarta.
"Sebanyak dua pesawat dioperasikan untuk menciptakan evaporasi sehingga diharapkan bisa 'membilas' polusi udara. Selain mengurangi polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), operasi TMC teknik baru ini bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan KTT ASEAN," ujar Abdul.
Abdul menjabarkan selama KTT ASEAN berlangsung, total 18 sorti penerbangan dilakukan oleh dua pesawat tersebut dengan jumlah water-spray sebanyak 22.500 liter di langit Jakarta. Modifikasi cuaca dengan water mist melalui alat penyemprot air yang dilakukan ini memberikan dampak yang cukup signifikan dimana terjadi penurunan nilai polutan PM 2.5 beberapa titik yang telah dilakukan operasi.
Keberhasilan menurunkan polutan pada saat berlangsungnya KTT ASEAN ini mendorong BNPB untuk terus melanjutkan kegiatan tersebut meskipun acara di tingkat Asia Tenggara ini telah berakhir 7 September lalu. Kegiatan modifikasi cuaca water mist di Jakarta dan sekitarnya dengan dua pesawat sampai dengan tanggal 13 September 2023.
Permintaan dukungan BNPB untuk melakukan TMC tersebut berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Lanjutan Penanganan Lanjutan Penanganan Polusi Udara di wilayah Jabodetabek yang dipimpin oleh Menko Marvest pada 2 September 2023 lalu. Selanjutnya BNPB melalui Deputi Bidang Penanganan Darurat mengerahkan dua unit pesawat dengan kapasitas penyemprotan 1.000 – 1.500 liter per sorti. Keberhasilan operasi TMC ini dilakukan atas kerja sama berbagai pihak, BNPB, TNI AU, BRIN dan BMKG.