Jumat 08 Sep 2023 12:20 WIB

Utusan Negara Laos Belajar Hidroponik di Depok

Delegasi mengatakan akan menyerap pelajaran dan menerapkannya di Laos.

Delegasi pemerintah Laos mendapat pelajaran dari kunjungannya ke Paguyuban Gerakan Pertanian (Pagertani) di Perumahan Depok Maharaja, RW 12, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat.
Foto: Dok Pribadi
Delegasi pemerintah Laos mendapat pelajaran dari kunjungannya ke Paguyuban Gerakan Pertanian (Pagertani) di Perumahan Depok Maharaja, RW 12, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Delegasi pemerintah Laos mendapat pelajaran dari kunjungannya ke Paguyuban Gerakan Pertanian (Pagertani) di Perumahan Depok Maharaja, RW 12, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat. Mereka belajar langsung mengenai pengelolaan hidroponik dari warga.

“Kami menyerap pelajaran dan akan menerapkannya di Laos. Di sini ada rasa kepemilikan di antara warga dan saling membantu,” kata  Deputi Direktur Jenderal Kerja sama Internasional, Kementrian Perencanaan dan Investasi, Laos, Sysomphorn Phetdaoheuang ketika mengunjungi kelompok Pagertani pada Kamis (7/9/2023) lalu.

Baca Juga

Beberapa pejabat Laos yang mengurusi perencanaan pembangunan, kerja sama internasional, keuangan, sosial ekonomi, kesehatan, dan pangan melakukan studi banding ke Indonesia pada 4-7 September 2023. Fokus kunjungan ini untuk mengetahui proses perencanaan dan penganggaran serta implementasi penurunan stunting di Indonesia.

Mereka mengikuti lokakarya berupa pemaparan materi dari beberapa kementrian/lembaga. Selain itu mengunjungi Posyandu dan Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Kota Depok. “Kami melihat keseriusan pemerintah Indonesia dari pusat, daerah hingga tingkat komunitas dalam mengatasi stunting,” kata Sysomphorn Phetdaoheuang.

photo
Kebun hidroponik kelompok tani Depok Maharaja. - (RW 12 Maharaja)

 

Sekretariat Wakil Presiden Indonesia memfasilitasi kunjungan delegasi Laos di Indonesia. Mereka memilih Pagertani di Perumahan Depok Maharaja, RW 12 untuk menjadi lokasi pembelajaran delegasi Laos.

Memang, sejak tiga tahun lalu hingga sekarang, kelompok warga perumahan ini berhasil mengembangkan kebun hidroponik, anggur, tabulampot dan budidaya ikan nila pada lahan seluas 211 meter persegi. Setiap bulan mereka panen sayur mayur yang dibeli oleh warga. Pohon anggur dan tanaman buah-buahan juga sudah tumbuh subur. 

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden, Suprayoga Hadi, menemani delegasi Laos. "Tadi mereka melihat intervensi penanganan stunting di Posyandu yang ada di Cimanggis, Depok. Saat ini mereka belajar intervensi melalui urban farming di Kebun Pagertani Depok Maharaja," ujar Suprayoga Hadi.

Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil menurunkan angka stunting. Suprayoga Hadi mengatakan angka stunting Indonesia turun 9,2 persen selama 4 tahun terakhir. Pemerintah berupaya angka stunting berada di tingkat 14 persen pada 2024. Dia berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi delegasi Laos untuk menurunkan angka stunting mereka yang masih berada di angka 23 persen.

Ketua RW 12, Perumahan Depok Maharaja, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kadarisman mengatakan pihaknya memanfaatkan lahan fasilitas umum di wilayahnya yang selama ini kurang terawat. Pengurus RW 12 mengajak warga memberi sumbangan dan membentuk kelompok tani yang beranggotakan bapak-bapak dan ibu-ibu.

“Satu bulan sekali, warga berkumpul untuk bersama-sama panen sayuran. Kebun kami menjadi tempat edukasi para pelajar dan warga di luar RW 12,” ujar Kadarisman yang bekerja di Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan. 

 

Hidroponik dari warga untuk warga... (halaman selanjutnya)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement