REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Masih terjadinya kasus rabies di Bali menjadi perhatian Bhayangkari Polri. Karena itu, Bhayangkari Polri, Rabu (6/9/2023), menggelar vaksinasi rabies di Kota Denpasar dan Klungkung. Ini sekaligus dalam rangkaian acara peringatan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-71.
Pemberian vaksin rabies dihadiri langsung oleh Ketua Umum Bhayangkari, Ny. Juliati Sigit Prabowo, Kapolda Bali Irjen Pol. Ida Bagus Kade Putra Narendra, S.I.K., M.Si., Ketua Bhayangkari Daerah Bali, Ny. Ira Ida Bagus dan sejumlah Pengurus Bhayangkari Pusat serta Pengurus Bhayangkari Daerah Bali.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes. Pol. Jansen Avitus Panjaitan, S.I.K., M.H. mengatakan, kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Pemberian vaksin rabies ditujukan bagi anjing peliharaan tanpa dipungut biaya.
“Ini merupakan bentuk perhatian Bhayangkari kepada masyarakat Bali untuk menanggulangi bahaya rabies sehingga Bali zero dari rabies, baik hewan peliharaan berupa anjing, kucing dan monyet,“ ujar Kabid Humas, Rabu (9/6/23).
Tak hanya memberikan vaksin, ungkap Kabid Humas, Bhayangkari juga memberikan edukasi kepada masyarakat dengan memberikan penyuluhan tentang bahaya rabies. Oleh karenanya, vakasinasi dilakukan beberapa lokasi, yaitu di wantilan Pantai Padang Galak, Kesiman, Petilan, Denpasar Timur.
Ketua Umum Bhayangkari juga menyerahkan 500 paket sembako kepada masyarakat Banjar Kedaton, Denpasar Timur. Kemudian, menyerahkan 100 Kg makanan anjing (dog food) kepada masyarakat komunitas pecinta anjing.
Sedangkan di lokasi kedua, di GOR Swecapura, Klungkung, Ketua Umum Bhayangkari menyerahkan bantuan vaksin rabies secara simbolis kepada Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. Selanjutnya, menyerahkan 500 paket sembako dan 100 Kg makanan anjing kepada masyarakat komunitas pecinta anjing.
“Di dua lokasi kegiatan ini, Ketua Umum Bhayangkari, Ny. Juliati Sigit Prabowo beserta rombongan melaksanakan peninjauan vaksinasi rabies, sterilisasi hewan dan pengalungan sebagai tanda hewan telah divaksin,” ungkapnya.
Dari data yang dihimpun Polda Bali, sejak Januari sampai dengan April 2023, Provinsi Bali menduduki peringkat pertama terjadinya kasus rabies di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, jumlah kasus rabies di Bali dalam rentang waktu tersebut mencapai 14.827 kasus.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan berkesinambungan serta dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga mampu bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.