Kamis 07 Sep 2023 14:13 WIB

Yenny Wahid Puji Prabowo Pemimpin Berskala Internasional

Pernyataan Yenny seolah-olah ada sinyal dukungan terhadap Prabowo pada Pilpres 2024.

Rep: Antara/Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Prabowo Subianto diakui pemimpin yang memiliki kapasitas berskala internasional. Kapabilitas Prabowo sebagai orang nomor satu di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menjadi bekal mumpuni baginya jelang Pilpres 2024.

Pengamat politik Citra Institute, Yusak Farchan menilaim Prabowo merupakan sosok pemimpin bertaji yang bisa membawa Indonesia lebih kuat pada masa yang akan datang. Hal itu juga turut serta diamini oleh putri Gus Dur, Yenny Wahid kala bertemu dengan Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2023).

Baca Juga

"Yenny mengakui kapasitas dan kompetensi Prabowo dalam menghadapi tantangan global Indonesia ke depan, termasuk bagaimana menjawab dinamika geopolitik yang berkembang," kata Yusak kepada wartawan di Jakarta, Kamis (7/9/2023)..

Yenny juga menjelaskan mengapa pemimpin RI ke depan harus bisa meneruskan program yang sudah dijalankan oleh pemerintahan sebelumnya. Yenny menerangkan, hal itu lantaran Indonesia akan bersiap menghadapi tantangan global di masa yang akan datang.

Oleh karena itu, menurut Yusak, pernyataan Yenny tersebut seolah-olah ada sinyal dukungan terhadap Prabowo menjelang Pilpres 2024. Kendati demikian, Yusak mengakui, kapasitas Prabowo yang mempunyai relasi internasional memang patut diperhitungkan.

"Statemen Yenny Wahid bisa ditafsirkan sebagai bentuk dukungan secara tidak langsung kepada Prabowo," ucap Yusak.

Dalam pertemuan di kediaman Prabowo, baik tuan rumah dan Yenny menyampaikan pendapatnya masing-masing. Menurut Yenny, program dan kebijakan dari pemerintahan sebelumnya harus dilanjutkan.

"Salah satu tantangan yang dihadapi bangsa kita ke depan dalam kerangka dinamika politik yang sedang berlangsung adanya ketegangan-ketegangan di wilayah kita. Pemimpin Indonesia ke depan harus mengerti dinamika geopolitik," kata Yenny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement