Selasa 05 Sep 2023 00:51 WIB

Kampung Bebas Narkoba Hadir, Persempit Ruang Penyalahgunaan Barang Haram 

Semua elemen harus saling memperkuat melawan narkoba.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi peresmian kampung bebas narkoba.
Foto: Dok Humas Polres Indramayu
Ilustrasi peresmian kampung bebas narkoba.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengapresiasi atas hadirnya Lembur Cepot Juara (Cepat, Efektif, Proaktif Tanpa Pamrih) di Taman RW 03, Jalan Babatan Kelurahan Kebon Jeruk Kecamatan Andir yang digagas Polrestabes Bandung. Tempat tersebut langsung diresmikan oleh Kapoltestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono didampingi Plh. Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Senin 4 September 2023.

"Hari ini hadir kampung bebas narkoba. Ini sebagai bentuk dukungan untuk menekan peredaran narkoba di Kota Bandung, khususnya di Kecamatan Andir," kata Plh. Wali Kota Bandung, Ema Sumarna.

Baca Juga

Menurut Ema, usia yang rentan peredaran narkoba masuk pada usia produktif. Sehingga hadirnya kampung tersebut, membutuhkan dukungan tokoh masyarakat untuk memasifkan program tersebut. Menurutnya, kawasan tersebut menjadi tempat penanganan sehingga warga yang menjadi korban bisa direhabilitasi di tempat tersebut. Rencananya, tahun depan Pemkot Bandung akan membangun gedung rehabilitasi. 

"Di sini tempat untuk penanganan, terutama masyarakat yang menjadi korban. Di sini ada kesehatan, psikolog, aparat penegak hukum supaya mereka itu melakukan perbaikan," bebernya. 

"Tahun depan gedung rehabilitasi hadir, sehingga kalau ada warga terkena, tidak semua tindak lanjut persoalan hukum, mereka proses rehabilitasi," ungkapnya. 

Di tempat yang sama, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, pola yang dilakukan yaitu dari wilayah yang tinggi angka peredaran narkoba. Sehingga kecamatan Andir, menjadi pilot project untuk pelaksaan kampung bebas narkoba. 

"Ada data beberapa kecamatan menjadi zona merah, khususnya di kecamatan Andir itu termasuk tinggi. Pola pembangunan bebas narkoba itu, dari tinggi penyalahgunaan menjadi hilang " ungkapnya. 

Hadirnya kampung bebas narkoba, lanjut Budi, diharapkan masyarakat mampu bersama mencegah untuk menekan angka peredaran. Adapun kegiatan yang ada mencangkup tim bantuan sosial, kesehatan, penyuluhan, psikolog dan sebagainya. 

“Ada tim penegakan hukum juga, sehingga yang datang ke sini kecanduan, tidak dipidana tetapi diberikan rehabilitasi,” terangnya. 

Ia mengatakan, selama 6 bulan menjabat sebagai Kapolrestabes Bandung telah mengungkap 78 kasus terkait penyalahgunaan narkoba. Dari 6 bulan, tercatat setidaknya 78 kasus dengan 112 tersangka. Adapun barang bukti berupa sabu 4.813 gram, ganja 12.609 gram, tembakau sintetis 6.015 gram, pil ekstasi 222 butir, psikotoprika 1.520 butir, obat keras terbatas 31.000 butir. 

"Ini menandakan 6 bukan saja peredaran narkoba banyak, cukup meresahkan," imbuh Budi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement