Senin 04 Sep 2023 08:42 WIB

Sudahi ‘Drama’ Internal Kalian, PBSI!

Drama di internal PBSI kembali terjadi dengan pemindahan Herry IP ke ganda campuran.

Sejumlah atlet bulutangkis melakukan latihan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta. Drama di internal PBSI kembali terjadi dengan pemindahan Herry IP ke ganda campuran.
Foto:

Dan kemudian terjawablah pada awal September 2023 ini, Herry IP digeser menjadi kepala pelatih di ganda campuran. Sedangkan Aryono Miranat menggantikan posisinya di ganda putra.

“Terima kasih untuk semuanya,” kata Herry IP di akun Instagram pribadinya beberapa waktu lalu.

Sektor ganda campuran di Pelatnas memang beberapa kali terjadi ‘drama’ sejak pensiunnya Liliyana Natsir dan kemudian disusul Tontowi Ahmad setelah mereka merebut medali emas Olimpiade 2016.

Dimulai dari Richard Mainaky yang tiba-tiba memutuskan berhenti dari kepala pelatih ganda campuran. Nova Widianto yang sempat menjabat sebagai kepala pelatih ganda campuran juga ternyata ‘angkat tangan’ dan ternyata diam-diam ‘dicuri’ Rexy Mainaky’ untuk melatih di Malaysia. Hingga Flandy Limpele yang terbang ke Hong Kong karena kesal dengan ketidakprofesionalan PBSI yang tidak juga jelas soal kontrak. Meski hal ini dibantah Wakil Ketua Umum PBSI, Alex Tirta.

Herry IP menjadi kepala pelatih ganda campuran karena dinilai sebagai pelatih senior dan mampu mendongkrak prestasi di ganda campuran. Herry IP pun saat diwawancara mengatakan kl meminta ganda campuran Indonesia langsung berprestasi, dia juga angkat tangan. Tapi kalau untuk memperbaiki, dia siap.

Dengan digesernya Herry IP dari ganda putra sendiri menimbulkan kontroversi di tengah menurunnya prestasi ganda putra Indonesia di turnamen-turnamen dunia. Puncaknya, Indonesia tidak mampu mencuri 1 gelar pun dari Kejuaraan Dunia BWF 2023 di Denmark, pekan lalu.

Yang lebih memilukan, saat ini race point to Olympics 2024 untuk ganda putra Indonesia sedang di posisi yang mengkhawatirkan. Per akhir pekan lalu, tidak ada ganda putra Indonesia yang masuk 10 besar. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto ada di peringkat 11, diikuti Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (12), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (14), Pramudya Kusumawardhana/Yeremia Erich Yoche Rambitan (18) serta Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri (19).

Dengan kondisi yang seperti ini, bukan tidak mungkin ganda putra Indonesia hanya akan mengirimkan 1 wakil berdasarkan wakil negara. Indonesia bisa mengirimkan 2 wakil di sektor ganda jika memiliki 2 wakil dalam 8 besar pengumpulan poin ke Olimpaide 2024. Beda halnya dengan sektor tunggal yang bisa mengirimkan 2 wakil jika 2 wakil tersebut ada di 16 besar dalam pengumpulan poin Olimpiade 2024.

Di ganda putra, justru yang berpeluang mengirimkan  2 wakil ke Olimpiade 2024 yaitu Malaysia melalui Aaron Chia/Soh Wooi Yik (3) dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (8). Dengan ditinggal Herry IP, belum tentu juga prestasi ganda putra Indonesia akan membaik.

Seperti boneka...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement