REPUBLIKA.CO.ID, PANGKAL PINANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan nilai ekspor timah dan nontimah dari Januari hingga Juli 2023 mencapai 1.181,36 juta dolar Amerika Serikat (AS), atau meningkat 58,81 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 1.721,00 juta dolar AS.
"Pada Juli tahun ini nilai ekspor Babel 228,74 juta dolar AS atau menurun dibandingkan bulan sebelumnya 235,71 juta dolar AS," kata Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Provinsi Kepulauan Babel Deby Andayani, di Pangkalpinang, Sabtu (2/9/2023).
Ia mengatakan penurunan nilai ekspor didorong oleh turunnya ekspor timah 36,26 persen. Sementara ekspor komoditas nontimah tercatat mengalami kenaikan sebesar 7,63 persen.
"Sampai Juli 2023, peran timah dan nontimah terhadap total ekspor masing-masing sebesar 82,48 persen dan 17,52 persen," katanya pula.
Dia menyatakan timah dari Provinsi Kepulauan Babel sebagian besar diekspor ke negara-negara di Asia, dengan Tiongkok masih menjadi negara tujuan utamanya. Sepanjang Januari-Juli 2023, sebanyak 31,39 persen ekspor timah dikirim ke Negeri Tirai Bambu ini.
Singapura dan India berada di peringkat selanjutnya. Sebesar 18,65 persen dan 14,37 persen ekspor timah diekspor ke kedua negara tersebut. Pada urutan berikutnya adalah negara Korea Selatan dan Jepang.
"Lima negara utama tujuan ekspor timah ini berperan sebesar 79,59 persen terhadap total ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ke seluruh dunia," katanya lagi.
Menurut dia, secara kumulatif terjadi kontraksi pertumbuhan ekspor ke 5 negara terbesar tujuan timah. Tiongkok terkontraksi hingga 40,88 persen dan Singapura juga terkontraksi hingga 25,43 persen.
"Jepang merupakan negara dengan kontraksi terdalam hingga 59,39 persen," katanya pula.