Senin 28 Aug 2023 12:05 WIB

Gandeng TNI, Pemkot Bandung Berencana Siapkan TPA Darurat di Citatah

Pemkot Bandung jajaki pembangunan TPA darurat di lahan milik TNI

Antrean sampah di TPS Pagarsih, Kota Bandung masih mengular akibat tidak dapat terangkut ke TPa Sarimukti yang ditutup sementara, Senin (28/8/2023). Sampah pun menumpuk di beberapa ruas jalan di Kota Bandung.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Antrean sampah di TPS Pagarsih, Kota Bandung masih mengular akibat tidak dapat terangkut ke TPa Sarimukti yang ditutup sementara, Senin (28/8/2023). Sampah pun menumpuk di beberapa ruas jalan di Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kebakaran yang terjadi di tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti yang berdampak pada ritase pengangkutan sampah dari empat wilayah Bandung Raya, Pemerintah Kota Bandung, menjajaki kerja sama dengan TNI AD dalam penyediaan TPA darurat.

"Untuk mencegah terjadinya darurat sampah, pemkot terus menjalankan beragam upaya. Kami juga menjajaki aset TNI di daerah Citatah," kata Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna di Bandung, Ahad (27/8/2023).

Hal ini, kata Ema, sebagai opsi lain jika TPA Sarimukti yang beberapa hari mengalami kebakaran, belum bisa berangsur normal.

"Kalau feasible (layak), ini akan dijadikan alternatif lain. Sampah di Bandung akan ditarik ke sana (Citatah)," ujar Ema.

Selain menjajaki kerja sama, Ema menyebutkan, Pemkot Bandung juga melakukan substitusi tempat pembuangan sambah (TPS), dari lokasi-lokasi TPS yang overload (berlebihan) akan digeser ke TPS yang masih cukup mengakomodasi penampungan sampah.

"Minimal sampah tidak ada yang menggunung di jalan, kita maksimalkan di beberapa TPS, seperti Baksil, Tegallega, dan wilayah Bandung Kulon," katanya.

Ema mengaku sudah melayangkan surat edaran melalui camat dan lurah untuk mengimbau warga agar menahan sampah sampai Ahad, mengingat ada target TPA Sarimukti untuk diusahakan berangsur normal mulai Senin (28/8).

Pasalnya, di TPA Sarimukti juga akan ada sektor baru yang dibuka aksesnya yang diharapkan bisa mengatasi tumpukan sampah yang saat ini sedang tertahan.

"Saya berharap, masyarakat juga sampai hari ini bisa bijak tidak membawa sampah ke TPS. Kami hanya sebatas baru bisa mengimbau dulu warga masyarakat agar bijak tidak terlalu produktif dalam menghasilkan sampah," ujarnya.

Di sisi lain, Ema juga berharap adanya percepatan pengoperasian TPA Legok Nangka oleh Pemprov Jawa Barat, yang disebutnya dapat menjadi salah satu solusi penanganan sampah di Kota Bandung dan daerah lain di Bandung Raya.

"Kita mendorong mulai pengoperasionalan TPA Legok Nangka, itu ada beberapa area yang dapat dimanfaatkan untuk menampung sampah sebagai TPA. Dan jaraknya sama dengan ke TPA Sarimukti," katanya.

Upaya lainnya yang ditempuh Pemkot Bandung, yakni mengimbau setiap warga untuk melakukan pengelolaan sampah melalui kegiatan Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan Sampah), yaitu memisahkan sampah organik-anorganik-residu.

"Sampah organik terpisah selanjutnya diolah menjadi kompos, magotisasi, biodigester atau lainnya. Untuk sampah anorganik terpisah dapat disetorkan ke bank sampah atau sedekah sampah," ujar Ema.

Untuk skala kawasan rukun warga (RW), diharapkan mulai mengimplementasikan kawasan bebas sampah (KBS).

Sedangkan bagi kawasan berpengelola seperti kegiatan komersial dan perkantoran, baik kantor pemerintah maupun nonpemerintah, wajib melakukan pengelolaan sampah secara mandiri, sehingga hanya sampah residu saja yang perlu dibuang ke TPS.

"Akan dilakukan pengaturan pelayanan pengangkutan sampah pada kawasan berpengelola/kegiatan komersial dan perkantoran. Satpol PP juga akan melakukan pengawasan dan penegakan hukum bagi para pelanggar aturan membuang sampah sembarangan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement