REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) kembali bergulir dengan merenovasi 35 rumah keluarga berpenghasilan rendah di Jawa Tengah. Ini meliputi 25 rumah di Kabupaten Kudus, 5 rumah di Kabupaten Blora, dan 5 rumah di Kabupaten Grobogan.
Seperti dilansir dari Kantor Berita Antara, Ahad (27/8/2023), bertepatan dengan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) pada tanggal 25 Agustus, Djarum bersama Pemerintah Kabupaten Kudus meresmikan 10 rumah di Kudus yang telah selesai direnovasi maupun bangunan baru.
Salah satu penerima bantuan dari program ini, yaitu Triyono dari Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai juru parkir ini penuh rasa syukur lantaran tempat tinggal yang dahulu hanya bertembok karpet dan beralaskan tanah, kini berubah menjadi nyaman serta layak huni setelah dilakukan pembangunan ulang oleh Djarum dengan material juga konstruksi yang kuat dan kokoh.
“Rumah saya dulu hanya seperti gubuk. Ketika hujan pasti tampias karena temboknya hanya ditutupi terpal saja, barang-barang juga mau rubuh dan saya kalau mandi di POM bensin. Alhamdulillah setelah ada bantuan dari Djarum sekarang bisa tidur dengan selayaknya,” ungkap Triyono,
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengapresiasi upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah, demi memberikan hunian yang sehat, aman, dan layak bagi masyarakat. Ia berharap program ini dapat memberi manfaat positif bagi para penerima bantuan dan berjalan secara berkelanjutan. Sebab, peran serta pelaku usaha melalui program corporate social responsibility (CSR) sangat diperlukan agar membantu pemerintah mempercepat program penanggulangan kemiskinan ini.
“Rumah yang layak huni merupakan salah satu elemen dasar dalam mengentaskan kemiskinan. Kami berharap agar mereka yang memiliki rumah yang lebih baik, taraf hidup dan kesejahteraan para peneruma bantuan dapat semakin meningkat,” ujarnya di sela seremoni Serah Terima Simbolis Rumah Sederhana Layak Huni.
Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, dalam momentum Hapernas ini, ia optimistis ke depannya masyarakat di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Kudus yang memiliki hunian layak dapat dirasakan oleh seluruh warga berpenghasilan rendah. “Sehingga dengan begitu, masyarakat menjadi lebih sehat dan produktif karena bernaung di dalam hunian yang nyaman untuk ditempati bersama keluarga. Kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha merupakan energi positif yang sangat dibutuhkan agar seluruh upaya pengentasan kemiskinan dapat terakselerasi dengan baik,” katanya.
Deputy General Manager Community Development Djarum Achmad Budiharto mengatakan, program kolaboratif RSLH yang dijalankan pada tahun ini merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya. Di tahun 2022 lalu, PT Djarum telah menyelesaikan program RSLH dengan memperbaiki 35 rumah yang meliputi 10 rumah di Kabupaten Pemalang, 10 rumah di Kabupaten Kudus, 5 rumah di Kabupaten Rembang, dan 10 rumah di Kabupaten Demak dengan masing-masing bantuan renovasi untuk setiap rumah menghabiskan kisaran Rp 60 juta.
“Program renovasi rumah ini tak lepas dari upaya PT Djarum untuk ambil bagian dalam program pengentasan kemiskinan ekstrem agar masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan memiliki rumah yang layak huni. Khusus di Kudus yang merupakan kantor pusat kami, kegiatan ini adalah upaya PT Djarum dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Kota Kretek,” ucap Budiharto.