Rabu 23 Aug 2023 15:29 WIB

Hadir di Acara PSI, Gibran Ngaku tak Mendengarkan Giring Pidato

Suara Giring dinilai hilang karena terlalu bersemengat.

Rep: C02/ Red: Teguh Firmansyah
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menghadiri Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) yang digelar Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam.
Foto: Tangkapan Layar
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menghadiri Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) yang digelar Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengaku tak menyimak dan memperhatikan ketika Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie membacakan hasil rekomendasi partai di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023) kemarin malam. Hasil rekomendasi tersebut mempertimbangkan menarik dukungan untuk Bacapres PDIP Ganjar Pranowo.

"Aku ra ngagas og, la mosok aku meh gagas rekomendasinya internal partai PSI, aku ra nggagas," kata Gibran, Rabu (23/8/2023). 

Baca Juga

Bahkan Gibran mengaku tak menyimak ketika Ketua Umum PSI, Giring Ganesha menyampaikan pidato. Ia juga sempat heran karena Giring juga menyanyikan lagu di saat pidato.

"Giring ngomong opo aku ngerungokke ngopo pidato karo…, pantesan suarane ilang pidatone terlalu bersemangat, nganggo nyanyi barang Iki opo  tapi bagus, saya bisa melihat suasana di partai lain ternyata memang beda (Giring bicara apa aku ngak mendengarkan, pantas suaranya Giring hilang karena pidatonya terlalu bersemangat, ini apa)," katanya. 

Gibran mengaku tak tahu menahu dan kaget soal keputusan PSI menarik dukungan untuk Ganjar ketika ditanya awak media. Namun, ia mengatakan kemungkinan keputusan tersebut baru dipertimbangkan bukan menarik dukungan.  "Ha menarik dukungan? Kenapa ya?  Bukan menarik dukungan, didiskusikan lagi kalau menarik dukungan enggak lo, didiskusikan ulang kayaknya,  Menarik dukungan ? Mungkin didiskusikan lagi, dimusyawarahkan lagi," katanya. 

Kendati demikian, jika PSI memang akhirnya batal Gibran tak mempersoalkan hal tersebut.  "(batal) Yawislah rapopo sak sak e de e (ya sudah gak apa-apa terserah dia)," katanya. 

"Itu agenda paginya aku kan agendanya malem malem acara bebas maksudnya yang bukan PSI boleh mengisi acara kita diundang pas malam kalau pagi rapat internal aku ora melu, termasuk sek Iki aku ra mudeng (saya ngak ikut, termasuk yang ini aku ga paham) kan urusan mereka bukan urusan saya," katanya. 

Ditanya apakah keputusan tersebut bakal berpengaruh kepada elektabilitas Ganjar, Gibran mengatakan secara pribadi PSI dengan dirinya dekat jadi suaranya tak akan kemana-mana. Namun, ia menegaskan tak tahu menahu soal keputusan mundur mendukung Ganjar tersebut. 

"PSI kalau secara pribadi udah seperti teman sendiri, kebanyakan ya dukung saya gak mungkin lari kemana mana suaranya tenang aja. Tapi nek urusan menarik dukungan Iki aku ora mudeng (tidak paham) aku malah lagi ngerti, opo pas acara ndek wingi? (Apa pas acara kemarin) aku ora mudeng," katanya. 

Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) yang dihadiri oleh 38 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) partai tersebut. Forum tersebut juga menjadi tempat PSI untuk membatalkan dukungannya kepada Ganjar Pranowo yang merupakan hasil Rembuk Rakyat pada Oktober 2022.

Diketahui pada Oktober 2022, PSI pernah menggelar Rembuk Rakyat yang merupakan saluran partai tersebut untuk mendengarkan aspirasi rakyat terkait calon pemimpinnya. Hasilnya saat itu, mereka mendeklarasikan Ganjar untuk berpasangan dengan Zannuba Ariffah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid.

"Dari hasil musyawarah ini kami merekomendasikan kepada Dewan Pembina dan Dewan Pimpinan Pusat. Pertama, meminta kepada DPP PSI untuk kembali menyerap aspirasi dan keinginan rakyat terkait bakal calon presiden yang memiliki komitmen kerakyatan dan melanjutkan visi misi pembangunan Pak Jokowi," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam.

Pertama, kata Grace, DPW meminta DPP PSI untuk kembali menyerap aspirasi dan keinginan rakyat terkait bakal calon presiden (capres) yang memiliki komitmen kerakyatan dan melanjutkan visi misi pembangunan Presiden Joko Widodo.

“Kami meminta DPP untuk ‘ojo kesusu’ dan terus mencermati dinamika politik yang berkembang, termasuk komitmen tegak lurus kepada Pak Jokowi agar dipegang teguh dalam keputusan yang menyangkut masa depan bangsa,” kata dia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement