Sabtu 12 Jul 2025 22:00 WIB

Dokter: Sebagian Siswa Sekolah Rakyat Kupang Alami Masalah Kesehatan

Sebagian siswa mengalami masalah kesehatan seperti kurang berat badan dan anemia.

Sejumlah siswa sekolah rakyat antre mengikuti proses pendataan setibanya di Sentra Efata, Naibonat, Kabupaten Kupang, NTT, Jumat (11/7/2025). Sentra Efata melakukan penjemputan untuk 100 siswa sekolah rakyat untuk mulai tinggal di Sentra Efata sebelum menjalani proses pembelajaran di sekolah rakyat pada 14 Juli 2025.
Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Sejumlah siswa sekolah rakyat antre mengikuti proses pendataan setibanya di Sentra Efata, Naibonat, Kabupaten Kupang, NTT, Jumat (11/7/2025). Sentra Efata melakukan penjemputan untuk 100 siswa sekolah rakyat untuk mulai tinggal di Sentra Efata sebelum menjalani proses pembelajaran di sekolah rakyat pada 14 Juli 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - Pemeriksaan yang dilakukan tenaga kesehatan terhadap siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menemukan sebagian siswa mengalami masalah kesehatan seperti kurang berat badan dan anemia. Hasil itu ditemukan setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis yang berjumlah 10 orang yang mengecek kondisi fisik umum, darah, kesehatan gigi, mata, dan telinga para siswa.

"Dari hasil awal di atas 20 persen anak-anak berusia 12-14 tahun mengalami kurang berat badan dan sekitar 30 persen menderita anemia ringan sampai sedang,” kata dokter umum Puskesmas Naibonat, Chindy Tefa, di Kabupaten Kupang, Sabtu (12/7/2025).

Baca Juga

Selain itu tim medis dari Puskesmas Naibonat juga melakukan tes kebugaran dengan meminta siswa berlari keliling lapangan di Sekolah Rakyat yang sementara ini memanfaatkan fasilitas Sentra Efata Kementerian Sosial (Kemensos) di Kabupaten Kupang. "Tes ini bertujuan melihat kemampuan fisik dan kebugaran anak," kata dia.

Untuk kesehatan mata dan telinga, menurut dia, hasil sementara menunjukkan kondisi mayoritas siswa tergolong baik, dengan persentase di atas 50 persen dari total 80 siswa yang menjalani pemeriksaan kesehatan itu.

Layanan pemeriksaan ini laksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang sebagai bentuk deteksi dini agar masalah kesehatan siswa dapat segera ditangani sebelum memulai kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran baru 2025/2026 14 Juli mendatang.

"Data hasil pemeriksaan masih kami olah, selanjutnya akan kami koordinasikan kembali dengan pihak sekolah untuk langkah penanganan selanjutnya," ujar dia.

Chindy memastikan bahwa anak-anak yang kondisinya membutuhkan perawatan lanjutan akan dirujuk ke puskesmas atau ditangani dokter spesialis. Hal ini sesuai komitmen pemerintah memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh siswa Sekolah Rakyat yang berasal dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah (Desil 1-4) di daerah itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement