Rabu 23 Aug 2023 15:10 WIB

PPP Tegaskan Komitmen Bersama PDIP Usung Ganjar

Soal cawapres, PPP tak ngotot dukung Sandi, semua diserahkan ke pembicaran parpol.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono mengatakan sejumlah alasan berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres). Pengamalan kerja sama keduanya pada masa lalu menjadi salah satu pertimbangan untuk bekerja sama.

Bahkan, Megawati Soekarnoputri saat menjabat sebagai Presiden ke-5 Republik Indonesia berdampingan dengan Hamzah Haz sebagai wakil presiden dari PPP. Sehingga tegasnya, partai berlambang Ka'bah itu menegaskan komitmennya bersama PDIP pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Baca Juga

"Kita diajarkan untuk kita tetap konsisten ya, bahwa kemudian politik itu jalan pilihan yang diyakini, ya. Tetapi konsisten karena pilihan itu sudah didasari oleh kecermatan dalam rangka untuk memenangkan Pemilu 2024 yang akan datang," ujar Mardiono dalam acara temu media di Senayan Park, Jakarta, Rabu (23/8/2023).

Ia juga kerap berdiskusi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri terkait strategi pemenangan untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Dalam komunikasi tersebut, ia menyebut tak ada rasa saling memaksakan kehendak jelang kontestasi nasional mendatang.

Termasuk pembicaraan soal bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar. Partai berlambang Ka'bah itu menyerahkan keputusan terkait pendamping Ganjar kepada para pemimpin partai politik, meskipun PPP mendorong Sandiaga Salahuddin Uno.

"Sekali lagi bahwa penentuan dalam capres dan cawapres itu tidak didasari atas 'oh ini karena PPP ngotot' tidak. Begitu juga Ibu Megawati Soekarnoputri juga tidak ngotot 'oh ini PDIP itu' tidak dilandasi dalam itu, tapi dilandasi atas perhitungan-perhitungan bagaimana membangun bangsa ini ke depan," ujar Mardiono.

Ia juga memastikan, pembahasan cawapres untuk Ganjar dilakukan setara oleh PDIP, PPP, Partai Hanura, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Di mana pada momentum yang tepat, sosok tersebut akan diumumkan oleh koalisinya.

"Tuntutan juga harus makin tinggi, karena itu harus seorang pemimpin itu yang enerjik ya, enerjik, dan cepat, berani mengambil keputusan untuk menjawab tantangan-tantangan itu. Itu yang kita butuhkan saat ini," ujar Mardiono.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement