Rabu 23 Aug 2023 10:55 WIB

Mengenal Susu Grass-fed yang Diproduksi Sapi Pemakan Rumput

Sapi di Selandia Baru yang memproduksi susu grass-fed dilepasliarkan di sabana.

Peternakan sapi dilepasliarkan di alam bebas untuk memakan rumput sepanjang tahun di Selandia Baru.
Foto: Republika.co.id
Peternakan sapi dilepasliarkan di alam bebas untuk memakan rumput sepanjang tahun di Selandia Baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Susu grass-fed adalah susu yang diperoleh dari sapi perah yang mengonsumsi pakan hampir 100 persen rumput, baik rumput hijau segar serta rumput yang dikeringkan dan disimpan. Susu jenis ini biasanya diperoleh dari sapi yang tinggal di padang rumput dengan kualitas tanah, air, dan udara yang cocok untuk pertumbuhan optimal rerumputan sepanjang tahun.

Pola pakan dengan mayoritas rumput hijau memungkinkan susu grass-fed memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang disebut asam alfa-linolenat yang baik untuk kesehatan jantung, fungsi otak, dan sistem kekebalan tubuh. Susu grass-fed juga umumnya lebih sedikit mengandung omega-6, sehingga tercapai rasio omega-6 dan omega-3 yang lebih rendah.

Selain kandungan nutrisi yang lebih seimbang, metode peternakan untuk memperoleh susu grass-fed dilakukan dengan melepasliarkan semua di sabana atau padang rumput. Mereka bebas beraktivitas sebagaimana di kondisi lingkungan alami. Hal ini membuat sapi terpapar lebih sedikit stres yang dapat mempengaruhi kualitas, nutrisi, rasa, dan tekstur susu yang dihasilkan.

"Pada dasarnya, apa yang dikonsumsi sapi perah akan memengaruhi susu yang dihasilkan, baik dari kandungan nutrisi, rasa, hingga tekstur akhir pascadiolah," kata Scientific and Nutrition Manager Anlene Fonterra Brands Indonesia, Haryadi Raharjo dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (23/8/2023).

Menurut dia, secara biologis, tubuh sapi berkembang untuk mengolah rumput. Sehingga sapi yang porsi konsumsi rumputnya lebih banyak cenderung memiliki kualitas susu sapi dengan profil nutrisi yang lebih seimbang dan lebih baik untuk dikonsumsi.

"Inilah mengapa susu grass-fed mengandung nutrisi seimbang yang baik bagi konsumsi orang dewasa. Ini juga baik dari sisi kesejahteraan hewan, karena mereka dibebaskan untuk merumput layaknya di habitat alaminya," kata Haryadi.

 

Selandia Baru sejak lama tercatat sebagai salah satu produsen susu sapi terbesar di dunia. Adapun jumlah produksi susu sapi yang secara konsisten mencapai lebih dari 21 juta metrik ton atau lebih 85,7 juta gelas susu per tahun. Hal itu dimungkinkan berkat kesuburan tanah dan kondisi alam yang mendukung pertumbuhan rumput bernutrisi tinggi.

"Hal ini memungkinkan Fonterra menjadi koperasi dairy nomor satu di Selandia untuk memproduksi susu grass-fed yang melimpah sepanjang tahun untuk kemudian menjawab beragam kebutuhan konsumen pada kesehatan tulang, otot, dan sendi melalui merek susu andalannya, Anlene.," kata Haryadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement