Rabu 23 Aug 2023 04:34 WIB

Jokowi ke Afrika Bawa Misi Negara Global South

Jokowi menilai akar sejarah Indonesia dan negara-negara Afrika sangat kokoh.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erdy Nasrul
Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Kenya William Ruto di State House, Nairobi, Kenya, Senin (21/8/2023).
Foto: dok. Muchlis Jr - Biro Pers
Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Kenya William Ruto di State House, Nairobi, Kenya, Senin (21/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan serangkaian kunjungan kenegaraan ke Afrika sejak Ahad (20/8/2023). Dalam kunjungannya baik ke Kenya dan Tanzania, Jokowi menekankan pentingnya kerja sama negara-negara global south.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin menjelaskan, Presiden ingin membawa kembali spirit Bandung karena Indonesia memiliki sejarah hubungan yang kokoh dengan negara-negara Afrika.

Baca Juga

Akar sejarah Indonesia dan negara-negara Afrika sangat kokoh sejak KAA tahun 1955 dan Gerakan Non-Blok tahun 1961. "Spirit Bandung harus terus diperkuat melalui solidaritas dan kolaborasi antar negara-negara Global South," kata Bey, dikutip pada Rabu (23/8/2023).

Bey mengatakan negara-negara global south memiliki 85 persen populasi dunia. Karena itu, sudah seharusnya para aktor internasional mendengarkan suara dan kepentingan negara-negara tersebut, termasuk kesempatan untuk melakukan lompatan pembangunan.

"Untuk itulah Bapak Presiden mengajak negara-negara berkembang dapat bekerjasama agar terjadi lompatan pembangunan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di negara-negara tersebut," jelas Bey.

Selain Kenya dan Tanzania, Jokowi juga akan mengunjungi Mozambik serta Afrika Selatan. Namun Bey menegaskan bahwa tidak ada alasan khusus bagi Presiden dalam memilih negara-negara yang akan dikunjunginya itu.

Ia menekankan, semua negara di dunia, termasuk negara-negara di Afrika, memiliki kedudukan yang sama dan memiliki arti penting bagi Indonesia.

"Pemilihan beberapa negara tersebut karena keterbatasan waktu Bapak Presiden dan kesesuaian waktu kepala negara/kepala pemerintahan yang dikunjungi. Setelah menjajaki dan menyesuaikan waktu Bapak Presiden, hanya negara-negara inilah yang dapat dikunjungi," ungkapnya.

Setelah kunjungan kenegaraannya ke sejumlah negara di Afrika, Jokowi akan kembali tiba di Tanah Air pada 25 Agustus mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement