Ahad 20 Aug 2023 08:38 WIB

Presiden Jokowi Ingatkan Persatuan di Tahun Politik

Jokowi menilai persaingan boleh di tahun politik, tapi jangan sikut-sikutan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, Sabtu (19/8/2023).
Foto: Antara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, Sabtu (19/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya masyarakat menjaga persatuan dan kekompakan di tahun politik yang mulai menghangat. Sebab Indonesia juga harus menghadapi berbagai tantangan global.

Saat ini saja, kata Jokowi, sudah ada 96 negara yang menjadi pasien IMF. Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya di pembukaan rakornas GAMKI di Kota Medan, yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Baca Juga

“Supaya kita tau semuanya saat ini sudah 96 negara masuk menjadi pasiennya IMF. Mengerikan tapi itulah fakta, sehingga walaupun kita berkompetisi dalam tahun politik ini, kawan adalah kawan. Kalau racing, kalau balapan boleh-boleh saja tapi jangan sikut-sikutan apalagi tendang-tendangan,” ucap Jokowi, dikutip pada Ahad (20/8/2023).

Menurut Jokowi, bersatu bukan hanya diartikan dengan tidak adanya pertengkaran, tetapi juga bersatu untuk bersinergi bersama mewujudkan visi Indonesia Maju. Selain itu, ia juga menekankan perlunya bersatu untuk mendorong perekonomian nasional agar bisa terus tumbuh dalam situasi ketidakpastiaan global.

“Coba negara-negara di Uni Eropa memikirkan pertumbuhan ekonomi yang namanya growth, inflasi sudah sangat pusing. Kalau kondisinya kita melihat betul seperti itu kemudian antarmasyarakat-nya sendiri tidak bersatu, tidak kompak, bagaimana pemimpin bisa menyelesaikan masalah-masalah, problem-problem besar yang ada,” katanya.

Karena itu, Jokowi pun mengingatkan perlunya digaungkan kembali budaya kekeluargaan dan gotong royong antara masyarakat. Meskipun kompetisi dalam tahun politik selalu ada, namun Jokowi meminta agar masyarakat kembali bersatu setelah pemilihan umum selesai diselenggarakan.

“Kita ini senegara, sebangsa, setanah air, jangan sampai dilupakan itu. Agar setelah balapan, setelah racing kita bisa berkawan kembali dan bersatu kembali. Jangan antartetangga enggak bisa saling menyapa setelah pemilu, jangan antarkawan enggak saling menyapa setelah pilpres. Enggaklah,” lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta GAMKI untuk ikut menjaga situasi politik di Tanah Air tetap kondusif. Sebab di tengah ketidakpastian global diperlukan kekompakan dan fokus dalam bekerja.

“Saya minta kepada DPP Gamki untuk ikut mendinginkan situasi di lapangan kalau ada hal-hal yang panas, ikut menyejukkan, ikut mendinginkan karena dalam hal situasi ketidakpastian global seperti sekarang ini kita betul-betul perlu bekerja, fokus, perlu bekerja kompak, perlu bekerja solid,” ujarnya.

 

N Dessy Suciati Saputri

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement