Jumat 18 Aug 2023 07:59 WIB

Golkar Ungkap Sudah 11 Bulan Berkomunikasi dengan Gerindra

Golkar akui memiliki kesamaan visi dengan Gerindra.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan sambutan pada saat deklarasi dukungan Pilpres 2024 disaksikan Ketua Umum Partai Golkar,  dan Ketua Umum PKB di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Ahad (13/8/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan sambutan pada saat deklarasi dukungan Pilpres 2024 disaksikan Ketua Umum Partai Golkar, dan Ketua Umum PKB di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Ahad (13/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, mengatakan bahwa pendeklarasian Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) merupakan hasil penyerapan aspirasi dari 38 DPD Partai Golkar. Tak hanya itu, ia mengatakan Golkar sudah pula berkomunikasi selama 11 bulan dengan Partai Gerindra sebelum keputusan berkoalisi diambil.

"Sebetulnya komunikator yang kita tunjuk untuk berkomunikasi dengan pihak Gerindra relatif cukup lama, ada sekitar 11 bulan sebetulnya. Jadi dengan adanya keputusan seperti ini, tentu ini menegaskan sikap Golkar sudah berkoalisi dengan Partai Gerindra, PKB, dan PAN," ujar Doli di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Baca Juga

Partai Golkar tetap membuka pintu komunikasi dengan semua pihak, termasuk dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang sebelumnya sudah membentuk tim teknis pembahasan peluang kerja sama dengan partai berlambang pohon beringin itu. "Karena ini kan memang paling penting, semua pilihan apapun untuk kepentingan bangsa dan negara. Paling penting itu adalah kita tatap membangun komunikasi, soliditas, sama-sama menunjukkan kekompakan, walaupun kita saling kompetisi," ujar Doli.

Di samping itu, ia menyampaikan alasan Partai Golkar memutuskan untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra. Salah satunya adalah kesamaan visi yang juga diamini oleh 38 DPD dan organisasi sayap Partai Golkar.

"Kemudian chemistry yang bisa berjalan pada saat kita membangun kerja sama itu yang menjadi juga pertimbangan, mengapa kita pada akhirnya kita bekerja sama dengan Partai Gerindra," ujar Ketua Komisi II DPR itu.

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani mengatakan bahwa pihaknya bersama Partai Golkar sebenarnya memiliki banyak persamaan. Namun jika diibaratkan dalam proses pernikahan, kedua partai belum bisa menuju pelaminan bersama.

"Untuk saat ini sepertinya (PDIP dan Partai Golkar) belum bisa untuk naik ke pelaminan. Walaupun di Golkar pun sudah bersama Pak Prabowo, tapi kan itu kan (masih belum menikah), jadi baru menuju pelaminan," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Terkait detail gagalnya PDIP dan Partai Golkar gagal bekerja sama, ia meminta agar hal tersebut ditanyakan kepada Airlangga Hartarto. Namun, partai berlambang banteng itu tetap membuka pintu jika Partai Golkar ingin bergabung dalam pengusungan Ganjar Pranowo.

"Kami tidak akan menutup pintu, karena kami masih membuka ruang untuk berbicara, berdiskusi. Namun iya karena sudah tidak cocok (Partai Golkar dengan Prabowo), auto bubar, namun pintu dari PDI Perjuangan masih tetap terbuka," ujar Puan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement